Dalam memperingati Bulan Arwah dan Hari Sumpah Pemuda yang ke-93, SD Kanisius Kurmosari Semarang telah mengadakan kunjungan ke Unika Soegijapranata dan disambut oleh Ketua The Soegijapranata Institut (TSI) Rikarda Ratih Saptaastuti S Sos M I Kom beserta tim TSI lainnya di ruang Teater Gedung Thomas Aquinas Unika Soegijapranata, pada Senin (1/11).
Dalam kunjungan tersebut rombongan SD Kanisius Kurmosari yang diwakili oleh Kepala Sekolah SD Kanisius Kurmosari Katharina Ika Wardhani S Psi beserta siswa yang tergabung dalam Rescue Team mendapat penjelasan dan wawasan tentang sosok pahlawan nasional Mgr Albertus Soegijapranata yang menjadi patron Unika Soegijapranata .
“Kami dari TSI memang ingin membagikan nilai-nilai Mgr Soegijapranata yang kita gali dari dokumen-dokumen beliau. Dan nilai-nilai Mgr Soegijapranata itu sampai saat ini masih relevan untuk diimplementasikan,” papar Ratih.
Selain itu pada tanggal 25 November mendatang, kami juga akan memperingati ulang tahun Mgr Albertus Soegijapranata yang ke-125, dengan mengadakan acara di Cungkup TMP Giri Tunggal.
Saya sangat bahagia sekali karena adik-adik dari SD Kanisius Kurmosari tampak sangat antusias sekali ketika mendengarkan penjelasan dan tayangan film tentang Mgr Soegijapranata yang disampaikan oleh Drs Ign Dadut Setiadi MM. Sekaligus berharap nilai-nilai Mgr Soegijapranata seperti nilai-nilai religiusitas, kepedulian, kejujuran, kedisiplinan, kepemimpinan serta nilai-nilai lainnya, dapat dimengerti sejak awal usia mereka, ungkap Ratih.
“Harapannya dengan kegiatan kunjungan ini, akan semakin banyak anak-anak yang mengenal sosok Mgr Soegijapranata ini. Dan kami dari TSI Unika juga sedang memprogramkan kegiatan yang akan memperkenalkan museum Mgr Albertus Soegijapranata yang terletak di lantai 3 gedung Thomas Aquinas ini, dalam bentuk offline maupun online dengan menggunakan teknologi digital seperti museum virtual,” jelasnya.
Sementara Kepala Sekolah SD Kanisius Kurmosari Katharina Ika Wardhani menyampaikan pula maksud kunjungan ke Museum Soegijapranata. “Kami prihatin dengan kondisi anak-anak saat ini yang kurang paham tentang sejarah. Maka dengan ‘langkah kecil’ yang bisa kami lakukan untuk anak-anak ini, semoga mereka akan lebih terbuka wawasannya tentang sejarah,” ucapnya.
Salah satu ‘langkah kecil’ itu adalah kami ajak anak-anak untuk berkunjung ke museum Mgr Albertus Soegijapranata, supaya lebih mengenal sosok Pahlawan yang masih asing bagi mereka.
Sekaligus karena tahun ini adalah tahunnya Ignatian, maka langsung kami kaitkan dengan sosok Ignatian yang ada di Indonesia yang ternyata sangat dekat dengan kita yaitu Mgr Albertus Soegijapranata, imbuhnya.
“Kami ajak perwakilan anak-anak dari sekolah kami yang tergabung dalam wadah Rescue Team, dan memang jumlah peserta yang mengikuti kunjungan ini kami batasi mengingat harus mengikuti prokes. Selanjutnya dari Rescue Team ini akan membuat karya tulis dan akan dipresentasikan kepada teman-temannya yang lain di sekolah secara online,” pungkasnya. (FAS)