Meneladan kegembiraan Bunda Maria dalam hidup bersama. Itulah tema ziarah keluarga besar Unika Soegijapranata Semarang. Ada dua bis besar yang membawa rombongan dosen dan tenaga kependidikan Unika pada hari Jumat, 29 Mei 2015. Sebelum berangkat, Bapak F. Yuwono Agus selaku ketua rombongan memimpin doa dan dilanjutkan berkat dari Rama Yohanes Gunawan Pr, kepala Campus Ministry.
Ziarah dilaksanakan di Gua Maria Taman Rohani Anggrung Gondok. Tempat ziarah ini berlokasi di Jl. Raya Wonosobo-Temanggung Km. 16, Desa Anggrung Gondok, Kec. Kretek, Kab. Wonosobo. Perjalanan ditempuh dalam waktu sekitar 3,5 jam. Di tempat ziarah itu diadakan doa Rosario bersama yang dipimpin Ibu Rushambrini Rosalia, dilanjutkan dengan doa pribadi di depan Gua Maria dan adorasi pribadi di Gua Adorasi.
Para peserta ziarah menikmati kesejukan dan keindahan alam kompleks tempat ziarah yang dirintis oleh Rama Steph Sumpana, MSC pada tahun 2008 itu. Taro Anggro tersebut terletak di lereng Gunung Sindoro dan menghadap Gunung Sumbing dengan panorama alam yang indah. Tempat ziarah ini diberkati oleh Mgr. J. Sunarko SJ Uskup Purwokerto pada 12 Juni 2010.
Sebelum Perjalanan ziarah dilanjutkan ke Pertapaan Rawaseneng, para peziarah menikmati makan siang di Dieng Kledung Resto. Perjalanan ke Rawaseneng lancar. Suasana kompleks pertapaan sungguh tenang dan sejuk. Di sana para peziarah berdoa jalan salib yang dibagi menjadi dua kelompok. Seusai doa Jalan Salib, dilanjutkan perayaan Ekaristi di Kapel pertapaan yang dipimpin oleh Rama Antonius Anjar Daniadi OCSO dan Rama Yohanes Gunawan Pr. Misa dimeriahkan dengan koor dari Campus Ministry.
“Rama Abbas meminta saya mewakili pertapaan untuk memimpin misa saat ini. Saya imam yang paling muda di sini. Ditahbiskan tanggal 25 Januari 2015 kemarin”, papar Rama Anton.
“Silakan Bapak ibu menikmati stala, tempat duduk kami para rahib. Rama Abbas mengiizinkan Anda untuk duduk di situ. Itu adalah symbol ketaatan dan kerendahan hati kami untuk setia fokus pada doa-doa”, tambah Rama yang berasal dari Semarang ini.
Lebih lanjut, dalam homilinya, Rama Anton mengajak para peziarah dari Unika untuk percaya pada Tuhan seperti Bunda Maria dalam pergulatan hidup ini, baik saat bimbang, tak berdaya, ditolak, dilukai, sakit hati, kecewa maupun ditinggalkan orang yang dicintai. “Pertapaan ini juga di bawah perlindungan Bunda Maria. Di altar ini ada ukiran Bunda Maria gaya Jawa. Bunda Maria teladan orang beriman. Mencintai tanpa percaya itu laksana berjalan tanpa tentu arah. Mari kita mohon agar Tuhan menumbuhkan cinta dalam diri kita dengan tetap percaya pada-Nya seperti Bunda Maria”, tegasnya.
Rama Gunawan mewakili rombongan peziarah mengucapkan terimakasih kepada Rama Anton dan keluarga Pertapaan Rawaseneng. “Campus Ministry mengemas kegiatan ziarah tahun ini dengan agak berbeda, semi rekoleksi. Ada doa Rosario, doa Adorasi, doa jalan Salib, dan dipuncaki dengan perayaan Ekaristi di pertapaan dengan renungan dari rama rahib. Terimakasih atas renungannya yang inspiratif dan menyejukkan hati, Rama”, tutur Rama Gunawan.
Seusai misa di kapel rombongan peziarah menikmati snack roti trapist dan minuman kopi dan teh. Kemudian Rama Anton mengantar rombongan berkeliling di kompleks pertapaan. Melihat peternakan sapi sebanyak 120-an ekor, perkebunan kopi, pengolahan susu dan roti, museum, dan kompleks makam para rahib di atas bukit belakang pertapaan.
Sebelum pulang kembali ke Semarang, rombongan membeli oleh-oleh khas pertapaan Rawaseneng, berupa minuman susu, kefir, madu, roti, kopi, dan aneka cemilan. # CM (Foto-foto: Angara)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi