Sudah diselenggarakan selama 15 tahun, ajang tahunan Student Of The Year (SOTY) Soegijapranata Catholic University (SCU) atau lebih dikenal dengan Unika Soegijapranata kembali diselenggarakan pada 2023.
Kegiatan yang merupakan terusan dari program fakultas di SCU ini ditutup pada Rabu, 28 Juni dengan Public Presentation dari 10 mahasiswa finalis SOTY 2023. Para finalis sendiri sebelumnya diseleksi dari 20 semifinalis SOTY 2023 yang merupakan perwakilan dari seluruh fakultas di SCU.
Para finalis juga sebelumnya telah melakukan uji pra publik di Gedung Fransiskus Asisi, Kampus 2 SCU, BSB City pada Rabu, 24 Mei sebagai bentuk babak penyisihan menuju final.
Menjawab tantangan Joyful Learning ala SCU, para finalis Student Of The Year 2023 menggagas ide bagaimana penerapannya di SCU, “kami minta prototype atau simulasi, kemudian gambaran jelasnya, supaya harapannya dapat di follow up untuk nantinya dapat di implementasikan,” jelas Daniswara Agusta, S. Psi., M. Psi, selaku Koordinator SOTY 2023.
Para finalis nantinya akan dipilih menjadi 5 besar Student Of The Year 2023 oleh para juri, beserta kategori terfavorit yang akan dipilih oleh para civitas akademika SCU.
Para juri tersebut antara lain Arto Budianto, selaku Founder Komunitas Penggerak Brand Lokal Indonesia, GambaranBrand, Peter Ardhianto, S.Sn., M.Sn., Ph.D., selaku dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Direktur International Undergraduate Program (IUP) SCU, serta Romo Bernadus Singgih Guritno Pr.
Rektor SCU, Dr. Ferdinandus Hindiarto, S.Psi., M.Si., menegaskan bahwa ajang ini bukan merupakan kompetisi. Beliau menjelaskan latar belakang adanya kegiatan ini untuk mengevaluasi sejauh mana konsep pendidikan di SCU, khususnya lewat Soegijapranata Learning Model (SLM), “sejauh mana dan berhasil atau tidak, tentu saja dengan melihat buahnya. Nah, buahnya ada di finalis itu,” tegasnya.
Sejalan dengan tema yang diangkat, “Hoi Aristoy (dalam Bahasa Yunani berarti “sosok yang luar biasa”) :Menjawab Tantangan Zaman,” Dr. Ferdinand menegaskan bukan hanya secara akademik, melainkan mengutamakan karakter, “di camp hampir seminggu untuk memotret personality dan karakter, supaya bukan hanya pintar melainkan juga baik,” tambahnya, mengingat sebelumnya para finalis dikarantina selama hampir seminggu oleh pihak SCU. Tema ini juga diangkat berdasarkan motto SCU, Talenta Pro Patria Et Humanitate, yang berarti talenta terbaik dipersembahkan demi bangsa negara serta kemanusiaan.
Daniswara berharap kegiatan ini dapat menjadi pemacu para peserta untuk lebih berperan dan berkontribusi di fakultas serta program studinya masing-masing. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat menjadi role model dari mahasiswa SCU. [Humas SCU/Hil]