JAKARTA, KOMPAS.com – Tingginya angka kemiskinan di Jawa Tengah mendorong Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berinisiatif menggandeng Unika Soegijapranata untuk melakukan gerakan pendampingan ke masyarakat secara langsung.
Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (14/7/2014), langkah itu didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat hingga Maret 2014 jumlah masyarakat miskin di Jawa Tengah mencapai 4,83 juta (14,46 persen) yang terdiri dari 1,94 juta penduduk miskin perkotaan dan 2,89 juta penduduk miskin perdesaan.
”Saya berharap Unika Soegijapranata menghasilkan roadmap penanggulangan kemiskinan, sehingga bisa kami bagikan pada pemkot/pemkab termasuk alokasi dana. Selama ini, Pemrov telah memberikan dana pendampingan pada desa. Tolong mahasiswa cek sistem demokratisasi di desa. Apakah stimulan [dana] memberi manfaat,” ujarnya.
Ganjar mengucapkan terima kasih atas peran aktif Unika Soegijapranata sebagai universitas pertama yang melakukan langkah nyata penanggulangan kemiskinan bagi warga Jateng.
“Saat saya pertama kali memimpin Jateng, kami kumpulkan 20 universitas. UGM dan UNDIP berkomitmen membenahi reformasi birokrasi yang rupanya rumit. UNS membantu dalam hal lembaga keuangan bagi petani tapi belum kelihatan bentuknya. Unika Soegijapranata hadir dengan program paling konkrit,” ujarnya.
Sementara itu, Menurut Rektor Unika Soegijapranata Budi Widianarko, program pengentasan kemiskinan desa secara linier berhubungan dengan masuknya Unika dalam Kluster Perguruan Tinggi Kelompok Utama Nasional dan berhak atas dana penelitian senilai Rp3 miliar.
“Dana tersebut kami alokasikan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata dalam program penanggulangan kemiskinan. Jadi Unika hadir tidak dalam program saja tetapi juga dengan dana yang ada,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala LPPM Unika Soegijapranata, Andreas Lako menuturkan fokus nota kesapahaman (MoU) yang diteken adalah Kerjasama Pembangunan Daerah Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan.
“Penanggulangan difokuskan pada Kabupaten Grobogan melalui Kemitraan Strategis dan pengiriman mahasiswa. Unika Soegijapranata ingin berperan aktif membantu pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jateng,” ujarnya.
Melalui program ini, sedikitnya 318 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan disebar di 32 desa di Kecamatan Gubuk dan Kedungjati Kab. Grobogan selama 22 hari. Para mahasiswa fokus pada program pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, infrastruktur, pendidikan, kelestarian lingkungan, pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/07/14/140556626/Atasi.Kemiskinan.Pemprov.Jateng.Gandeng.Unika.Soegijapranata?fb_action_ids=10203350806442967&fb_action_types=og.shares
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi