Dr Ferdinand Hindiarto dilantik untuk menjabat Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata yang baru, menggantikan Prof Dr F Ridwan Sanjaya.
Serah terima jabatan (Sertijab) dan pelantikan rektor tersebut berlangsung secara daring dan luring di Gedung Albertus Unika.
Dr Ferdinand Hindiarto menyampaikan keinginannya untuk berkomitmen agar Unika menerapkan "Inflamare Humanitate", yakni pendidikan seharusnya membentuk, menentukan, dan mengubah manusia. Hal itu merupakan salah satu hasil pemikiran dari Romo Drijarkara, yang merupakan ilmuwan dan tokoh filsafat Indonesia era awal-awal kemerdekaan.
"Saya merasa yakin bahwa proses mendidik atau mengajar itu harus didefinisikan ulang . Tidak cukup hanya mentransfer ilmu atau pengetahuan saja. Kalau hanya seperti itu, maka tidak perlu lagi ada lembaga pendidikan. Penyebabnya, mahasiswa akan bisa dengan mudah mendapatkan itu di dunia maya. Peran dosen dan guru harus menjadi model, yang bertindak selaku roh dalam proses pendidikan itu," ujar Dr Ferdinand Hindiarto, Selasa (31/8).
Ditambahkannya, isi kegiatan fundamental itu adalah hominisasi dan humanisasi.
Tujuannya untuk bagaimana universitas ini mampu mengangkat anak-anak muda yang dipercayakan kepada Unika, sedemikian tingginya, sehing ga mereka bisa menjalankan hidup sebagai seorang manusia yang seutuhnya.
"Untuk dapat memiliki kemerdekaan dalam memilih dan menentukan sikap serta tindakannya. Dalam mencapai tujuan itu, menurut keyakinan saya harus melalui interaksi langsung, dialog, berdiskusi dan roh model merupakan metode yang terbaik," ungkap rektor Unika yang akan menjabat dalam periode 2021 hingga 2025 tersebut.
Pemahaman Situasi
Sementara teknologi informasi, lanjut dia, akan ditempatkan untuk melengkapi proses pemahaman situasi kontekstual pendidikan. Namun kehadiran seluruh dosen clan tenaga kependidikan harus ada, dalam proses menggembleng dan mendidik mahasiswa.
"Kolaborasi kedua hal tersebut, diharapkan akan menjadi semangat kami dalam mengelola Unika. Untuk melengkapi konteks yang ada pada hari ini dan masa depan. Jadi, kami tidak hanya akan menempatkan mahasiswa hanya sekadar nama dan nomer induk mahasiswa saja. Kami ingin menjadikannya sebagai sebuah intitas pribadi yang harus digembleng dan didampingi, supaya menjadi pribadi-pribadi yang secara pengetahuan oke dan secara moral dan karakter juga kuat," papar dia.
Sementara itu, rektor periode sebelumnya, Prof Dr F Ridwan Sanjaya, menyampaikan ucapan terima kasih atas segenap dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak terkait, khususnya yang berada di Unika Soegjjapranata.
Dia mengungkapkan jika selama periode 2017 hingga 2021 telah berusaha menuntaskan tugasnya sebagai rektor sebaik-baiknya. Meskipun hampir dalam 2 tahun terakhir, mengalarni kondisi yang tidak terduga dengan adanya pandemi Covid-19.
"Ini mengubah banyak hal dalam dunia pendidikan tinggi. Walaupun begitu, Unika dapat bertahan dengan baik dan mampu memberikan layanan yang maksimal untuk para mahasiswanya. Melalui teknologi informasi dan berbagai kebiasaan baru yang ada," terang dia.
Turut hadir dalam Sertijab dan pelantikan rektor baru Unika diantaranya, Ketua Pengurus Yayasan Sandjojo Dr Paulus Wiryono Priyotamtama, Ketua Pembina Yayasan Sandjojo Mgr Robertus Rubiyatmoko, perwakilan dari Pemprov Jawa Tengah, Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah Prof Dr Muhammad Zainuti, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Ketua Alumni Unika Krisseptiana Hendar Prihadi, sejumlah rektor dari perguruan tinggi, dan tamu undangan lainnya.
►Suara Merdeka 2 September 2021 hal. 10