Presiden Jokowi memberikan pesan khusus pada momen peringatan dies natalis ke-40 Unika Soeg rjapranata, Sabtu (6/8).
Jokowi mengatakan, peringatan dies natalis ini merupakan momen yang sangat baik untuk mengingat kembali spirit yang dibangun oleh monsinyur. Spirit tersebut dinilai mampu menjadikan perguruan tinggi ini sebagai kampus unggul yang tidak hanya mendidik mahasiswa dalam keilmuan dan teknologi. “Tidak hanya keilmuan dan teknologi, namun juga terintegrasi dengan pengembangan bakat dan karaker talenta pro patria et humanitate sebagaimana tagline Unika” ujar Jokowi secara virtual, Sabtu (6/8).
Menurut presiden, kampus punya peran strategis untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul dengan berbagai keahlian dan kompetensi.
Melalui kampus pula, diharapkan muncul SDM yang memegang teguh integritas moral, karakter, dan kedewasaan pribadi. Karena itu, presiden meminta perguruan tinggi harus semakin adaptif dan responsif dalam mengembangkan diri sebagai tempat belajar yang menyenangkan bagi mahasiswa untuk belajar.
Sukacita
“Melalui konsep joyful learning yang digagas Unika, mahasiswa akan belajar dengan sukacita. Sehingga mereka mampu mengembangkan bakat dan keahlian untuk membangun pendidikan yang lebih berkualitas, ” tuturnya.
Jokowi juga berharap, keberadaan kampus harus bisa menjadi pusat pengembangan berbagai pengetahuan dan keahlian-keahlian baru.
Termasuk pula sebagai tempat lahirnya inovasi dan budaya pikir kritis, dan tempat yang terbuka serta membangun sinergi untuk menuju generasi Indonesia unggul di masa mendatang.
“Dengan demikian, Unika akan semakin siap menghadapi tantangan kompetisi global, dan berkembang maju sebagai kampus kebanggaan Indonesia,” sebut Jokowi. Sementara itu, Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindiarto menyatakan, pada tahun akademik 2021-2022 ini, pihaknya mencoba menerapkan sebuah model pembelajaran baru yang disebut dengan Soegijapranata Leaming Model (SLM).
Implementasi dari model ini memperbesar ruang bagi mahasiswa dengan berbagai aktivitas di kelas maupun lapangan. “Ciri khas yang kami coba dengan model ini adalah menerapkan pembelajaran tontekstual dengan menghadirkan alumni membangun suasana sukacita dalam proses belajar” kata rektor.
#Suara Merdeka 8 Agustus 2022 hal. 10