Unika Soegijapranata Semarang menambah doktor baru di bidang Ilmu Lingkungan setelah Aloysius Budi Purnomo menyelesaikan studi pada Program Doktor Ilmu Lingkungan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Lingkungan di perguruan tinggi tersebut. Sidang terbuka ujian disertasi dilaksanakan Jumat (21/1), dengan judul penelitian “Model Kepemimpinan Ekoteologis Interreligius Sesuai Ensiklik Laudato Si’ Dalam Konteks Komunitas Pegunungan Kendeng Utara”.
“Temuan riset ini mencakup empat hal. Pertama, adanya kesesuaian ekoteologis interreligius dengan ensiklik laudato Si’ sebagai konsep yang sejalan demi merawat bumi. Yaitu, dengan melibatkan semua orang tanpa memandang agama dan kepercayaan,” kata Budi.
Cakupan lain dari hasil temuan riset ini, yakni konsep ekoteologis interreligius yang sesuai dengan ensiklik laudato si’ memiliki relevansi sebagaimana empat elemen yang muncul. Salah satunya hadirnya pemimpin interreligius yang ramah dan peduli lingkungan sesuai ajaran agama dan kepercayaan masing-masing. Kemudian adanya semangat juang dari Komunitas Pegunungan Kendeng Utara dalam merawat bumi.
“Temuan riset ini juga mencakup hal lain, seperti pembelaan dan penghormatan terhadap komunitas ini, serta peneguhan pergerakan Gunritno dan komunitasnya demi merawat bumi yang tereksploitasi,” ungkapnya.
Aloysius Budi mengikuti sidang terbuka disertasi di depan sejumlah penguji internal dan ekstemal di Unika. Sebagai penguji internal di antaranya Rektor Unika Dr Ferdinandus Hindiarto, Ketua Program Doktor Ilmu Lingkungan Unika, Prof Andreas Lako, sedangkan penguji ekstemal, Dr Budi Subanar. Adapun sebagai pembimbing atau promotor dan co-promotor, Prof Budi Widianarko dan Dr Cecilia Titiek Mumiati.
►Suara Merdeka 22 Januari 2022 hal. 10