SEMARANG (KRjogja .com)– Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Prof Dr Andreas Lako SE MSi menyatakan, Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukanlah bertujuan kampus ingin menjadikan mahasiswa menderita di desa-desa yang relatif kurang berbagai fasilitas kenyamanan dan hiburan seperti di kota atau sekitar kampus. Namun kampus ingin menjadikan mahasiswa bisa lebih dewasa dalam menghadapi kehidupan nyata di masyarakat, lebih peka terhadap permasalahan sosial kemasyarakatan, dan bisa berbaur dengan masyarakat seraya membantu masyarakat keluar dari kondisi kemiskinan, setidaknya lewat bantuan pikiran, tindakan dan bantuan finansial.
"Kalau selama ini ada mahasiswa yang sehari-harinya bergelut dengan gadget, kurang bergaul dengan sesama teman penghuni kos atau warga kampus dan masyarakat sekitar, mereka nantinya harus bisa berubah menjadi baik. Mau berbaur ke masyarakat desa, bersama-sama memikirkan upaya membangun desa dan lain sebagainya. Bila mahasiswa mau berbaur maka hampir dipastikan program kerja mereka akan jalan" ujar Prof Andreas Lako saat melepas 467 mahasiswa Unika Soegijapranata Semarang di lapangan basket kampus setempat, Selasa (28/07/2015).
"Khusus KKN periode ini yang berlangsung sekitar sebulan ke depan, bergabung dengan kita pula sekitar 30 mahasiswa berprestasi dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung disertai sejumlah dosen pembimbing dari Unpar dan Unika yang ikut KKN bersama dengan mahasiswa Unika. Semuanya ditempatkan di 21 Desa di Gubung, Kab Grobogan dan di 2 desa di Gunungpati, Kota Semarang. Tema KKN periode ini menyangkut pengentasan kemiskinan sehingga program-program KKN harus sesuai dengan tema utama ini" tambah Prof Andreas Lako didampingi Drs Indiarto Edi Cahyono MPd (pejabat Bidang PNF dan PT Dinas Pendidikan Propinsi Jateng) dan Rudy L Yadi SE, MM ( Koordinator KKN Unika Soegijapranata). Upaya diakhiri penyematan jaket KKN dan pelepasan ke desa pengabdian.
Lebih lanjut menurut Prof Dr Andreas Lako, tujuan KKN periode ini untuk mewujudkan keinginan Unika dan Pemprop Jateng untuk ikut membantu mengentaskan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat desa yang masih membutuhkan perhatian dari perguruan tinggi. Juga sebagai tindak lanjut MOU antara Unika-Gubernur Jateng-Bupati Grobogan tahun 2014 lalu tentang upaya kerjasama pengentasan kemiskinan di wilayah Grobogan. (Sgi)
sumber : krjogja.com/28-07-2015