SEMARANG-Kuliah Kerja Usaha (KKU) yang merupakan salah satu kurikulum lama di Unika Soegijapranata untuk mahasiswa selama ini hanya difokus-kan pada masyarakat khususnya di bidang usaha kecil dan menegah (UKM). Tahun 2015, Lembaga Peneiitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika akan muiai membidik KKU Unika ke arah masyarakat yang lemah yakni ke kaum difabel.
“Mungkin ini satu-satunya kampus yang ada di Jateng sebuah kuriku-lum baru yang sasarannya adalah kalangan kaum difabel. Ini akan kita mulai dan terapkan agar maha¬siswa juga bisa mengetahui bagaimana kondisi dan keadaan para kaum difabel untuk memberikan semangat,” tegas Ketua LPPM Unika Prof Andreas Lako di dampingi Dr Rid-wan Wakil Rektor, di sela kunjungan melihat stand UKM binaan KKU Unika di Bendhan Dhuwur, Selasa kemarin.
Prof Andreas menga-takan, di Unika program kerja dan kurikulumnya memang ada dua yakni KKN dan KKU yang mas-ing-masing tugasnya ber-beda. Sangat menarik bila kufiah kerja nyata (KKN) harus turun ke lingkungan kaum difabel selama dua bulan. “Saya meyakini ini hanya ada di kampus Unika dan program kerja kurikulum ini akan kita lakukan di tahun 2015 juga atas dukungan mahasiswa dan civitas akademika. Jadi Unika dipandang tidak hanya sebagai kampus yang hanya mengikuti kegiatan yang monoton, namun juga harus bisa berinovasi,” jelasnya.
Dikatakan, pameran makanan dalarn KKU ini dilakukan oleh para pengusaha home industri yang jumlahnya ada sem-bilan kelompok. Mereka memamerkan sejumlah hasil produ ksi makanan mereka yang selama ini di-dampingi mahasiswa KKU selama dua bulan.
Pungki, warga Klipang yang juga pembuat kue dan makanan ringan mengaku, ada ilmu baru saat mahasiswa Unika selama dua bulan melakukan KKU di kampungnya. “Sekarang usaha saya sedikit bersih karena banyak usulan yang dilakukan para mahasiswa muiai dari pemasaran dan strategi bisnisnya. (gni)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi