SEMARANG – Ada kebanggaan tersendiri bagi Yayasan Khong Khauw Hwee yang membawahi sekolah Kuncup Melati. Sekolah gratis yang dikelolanya mendapat kepercayaan dijadikan Student Camp para mahasiwa dari universitas peserta Association of Southeast and East Asian Catholic Colleges and Universities (ASEACCU).
’’Kami sangat bangga dan berterimakasih kepada Unika Soegijapranata yang memilih Kuncup Melati. Apalagi diberi kepercayaan untuk menerima delegasi kampus dari negara Asia Timur dan ASEAN,’’ kata Aman Gautama Wangsa.
Lebih dari 60 Tahun, Yayasan itu mengelola sekolah yang tanpa memungut sepeserpun biaya pendidikan.
Para muridnya kebanyakan berasal dari keluarga di bawah standar pendapatan. Meski demikian, menurut Aman, pihaknya tidak ingin anak didiknya minder dengan sekolah lain yang berbiaya.
’’Pengurus yayasan terus mendorong prestasi mereka agar tidak tertinggal dengan sekolah lain. Kami bekali juga mereka dengan berbagai ketermpilan,’’ katanya.
Tidak hanya itu saja, katanya, para murid diberi kesempatan untuk menampilkan kemampuannya di depan masyarakat. Baik itu dalam menari, menyanyi, maupun main liong dan barongsai.
Tarian Massal
Salah satunya belum lama ini tampil di panggung utama Kelenteng Gedung Batu dalam rangka perayaan HUT Sam Poo Kong. Sedikitnya 35 murid menari tarian massal bertemakan Nusantara.
ASEACCU atau Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Asean dan Asia Timur yang ke-23 tahun ini digelar di Unika Soegjapranata dari 27-29 Agustus. Sebanyak 47 universitas anggota dari delapan negara di Asia Timur maupun Tenggara mengikuti kegiatan itu.
Rektor Prof Dr YBudi Widianarko menyampaikan, penyelenggaraan ASEACCU kali ini beda dibandingkan dengan pelaksanaan acara yang sama sebelumnya. (B14-91)
sumber : suaramerdeka.com