SEMARANG (KRjogja .com)- Indonesia saat ini mengalami krisis ekonomi yang lumayan berat. Untuk mengatasi dan menghadapi krisis ini, generasi muda termasuk lulusan perguruan tinggi (PT) harus punya sikap kemandirian dan kreativitas dengan menguasai bidang ilmu tertentu. Generasi muda harus memanfaatkan kesempatan yang ada dan tidak boleh hanya bergantung menjadi pegawai.
Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Prof Dr Ir Y Budi Widianarko MSc menyatakan hal itu di sela acara wisuda 376 mahasiswa Unika Soegijapranata Semarang di kampus setempat, Sabtu (05/09/2015).
Menurut Rektor, saat ini generasi para termasuk wisudawan sudah tidak bolej ada kata malu lagi dalam berkarya dan bersaing. Karena sebentar lagi mereka akan memasuki pasar bebas dan persaingan bebas termasuk dunia kerja. Akan banyak SDM luar yang masuk ke Indonesia sehingga mahasiswa harus mengutamakan kepercayaan diri.
“Krisis ekonomi saat ini benar-benar telah melanda di beberapa negara besar khususnya Amerika, Tiongkok lalu Yunani. Akhirnya berdampak pada kelesuan ekonomi Indonesia karena krisis Yunani yang mengakibatkan devaluasi mata uang Cina dan Yuan. Dalam devaluasi dua mata uang ini maka dua negara Asean yang paling menjadi korban adalah Malaysia dan Indonesia. Ringgit dan rupiah mengalami depresiasi terhadap dolar AS dan perekonomian Indonesia seolah-olah tersandera keputusan perubahan suku bunga dari Bank Sentral AS,” ujar Rektor.
Lebih lanjut dikatakan Rektor, para akademisi juga perlu berpikir panjang dan ikut mencari pemecahan masalah agar Indonesia bisa kembali stabil perekonomiannya. Generasi muda khususnya yang selesai kuliah sekarang juga dihadapkan pada keadaan yang memprihatinkan karena keadaan krisis saat ini hampir sama seperti pada 1998. (Sgi)
sumber : krjogja.com