SEMARANG- OtoritasJasa Keuangan (OJK) Kantor Regional IV Jateng-DIY terus meningkatkan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat. Antara lain melalui kerja sama dengan perguruan tinggi, salah satunya Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
“Kami sudah hadir selama 1,5 tahun. Meski merupakan lembaga baru, tugas yang diemban bukan hal baru. Kami membutuhkan dukungan dari akademisi untuk turut menyosialisasikan OJK dan tugasnya kepada masyarakat,” tutur Ketua OJK Kantor Regional IV Jateng-DIY Y Santoso Wibowo di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman dengan Unika Soegijapranata di Kantor BI Semarang, pekan lalu.
Pihaknya memiliki peran dan tugas penting bagi masyarakat, yakni pengaturan serta pengawasan perbankan, pasar modal, dan industri keuangan nonbank. “Banyak yang bertanyatanya, dulu menjadi tugas BI, tetapi mengapa saat ini dilakukan oleh OJK. Intinya, kami ingin krisis keuangan nasional pada 1997-1998 tidak lagi terulang,” tegas Santoso.
Krisis tersebut, lanjut dia, dimulai dari krisis perbankan dan berdampak pada politik, selanjutnya berujung pada krisis ekonomi nasional. Salah satu pemicu krisis perbankan adalah konglomerasi.
Orang-orang kaya yang memiliki banyak perusahaan dan harta bisa secara mudah menyimpan harta tanpa diketahui oleh negara ke perusahaanperusahaan yang dia miliki.
Butuh Bantuan
Santoso menyatakan dengan memiliki banyak perusahaan di bawah pengawasan departemen berbeda, uang bisa dipindahkan tanpa terdata oleh negara.
“Kami tidak ingin hal itu kembali terjadi. Kami butuh bantuan pihak lain untuk menghindari kemungkinan terjadi krisis ekonomi,” tandas dia.
Melalui kesepakatan dengan Unika Soegijapranata, pihaknya berharap mahasiswa bisa ambil bagian dalam edukasi kepada masyarakat agar lebih cerdas dalam berinvestasi.
“Saat ini, ekonomi sedang lesu, banyak orang ingin memperoleh keuntungan besar secara instan. Sebagian dari mereka mudah terpengaruh oleh investasi bodong yang mengimingimingi bunga hingga 30% per bulan,” ujar dia.
Pemahaman mengenai keuangan, kata dia, perlu terus dilakukan, salah satunya yang efektif lewat mahasiswa yang terjun langsung ke masyarakat, misalnya program kuliah kerja nyata (KKN).
Rektor Unika Soegijapranata Yohanes Budi Widianarko menyebutkan kerja sama dengan OJK tepat dilakukan pada saat ekonomi sedang lesu. Ia sangat senang dipilih untuk berpartisipasi dalam program edukasi keuangan kepada masyarakat. (K3-29)
sumber lain : Jendela Bisnis – iklansuaramerdeka.com