Sebanyak 10 sekolah di kota Ambon akan menerapkan pengetahuan tradisional untuk mata pelajaran muatan lokal (Mulok).
Kepala Dinas Pendidikan kota Ambon, Ferdinandus Taso, di Ambon, Selasa, mengatakan, setelah melalui proses pelatihan pada 17 – 23 Desember 2021, maka 10 sekolah akan menerapkan pengetahuan tradisional.
Dikatakannya, hasil penelitian Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, menunjukan bahwa masyarakat di negeri tidak semuanya memahami pengetahuan tradisional, karena itu dilakukan kepada Kepala Sekolah dan Guru pengampu lokal.
Tindak lanjut dari penelitian tersebut, adalah pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan melatih para guru sekolah dasar (SD) yang berada pada empat negeri di kota Ambon yakni Laha, Latuhalat, Hutumuri dan Soya.
“Empat negeri tersebut akan mengimplementasi pengetahuan tradisional untuk mata pelajaran Mulok,” ujarnya.
Dijelaskanya, dengan adanya pengabdian kepada masyarakat, maka diharapkan siswa kelas 4, 5, dan 6 SD akan mulai mengenal budaya lokal, atau nilai – nilai kearifan lokal negeri setempat.
“Berdasarakan penelitian Unika, kearifan lokal tersebut menjadi budaya yang unik, juga modal dan kekuatan untuk perdamaian,” kata Ferdinandus.
Dia mengemukakan, implementasi pengetahuan tradisional dalam pelajaran Mulok nantinya tidak hanya dilaksanakan di empat negeri, tetapi negeri lainnya.
“Hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Unika, nantinya tidak hanya dilaksanakan di empat negeri di atas, tetapi juga di negeri lainnnya yang memiliki pranata adat yang sama,” tandas Ferdinandus.
Rangkaian penelitian akan digelar acara Festival Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (FPPM) bertajuk Anugerah Talenta “Talenta Unika Soegijapranata untuk Indonesia.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, dan Rektor Unika Ferdinandus Hindiarto, akan memberikan sambutan pada kegiatan yang akan berlangsung secara virtual dari Semarang dan Ambon.
# https://ambon.antaranews.com/berita/115125/10-sekolah-di-ambon-terapkan-mulok-pengetahuan-tradisional-begini-penjelasannya