SEMARANG (KRjogja) – Forum Kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdiam Masyarakat Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (FKL APTIK) yang didirikan 12 Desember 2015 lalu, saat ini mengadakan workshop di Griya Paseban kampus Unika Soegijapranata Semarang sejak Kamis(04/02/2016) hingga Sabtu (06/02/2016). Tujuannya membangun kerja sama di bidang riset dan penelitian serta pengabdian masyarakat antar LPPM perguruan tinggi di lingkungan APTIK.
Acara workshop yang dihadiri sedikitnya 14 perwakilan LPPM dari total 18 perguruan tinggi katolik yang tergabung dalam APTIK ini dibuka Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr Ir Yohanes Budi Widianarko MSc.
“APTIK adalah asosiasi badan penyelenggara yayasan atau kumpulan yayasan, maka APTIK sebenarnya lebih banyak membantu yang sifatnya fondasi atau pengembangan kapasitas, contoh misal training dosen atau lainnya. Oleh karena itu kegiatan FKLA yang bernaung di bawah universitas semestinya juga perlu dihargai karena spirit kerja samanya yang dibangun untuk saling membantu antara perguruan tinggi yang besar dengan yang kecil atau dengan kata lain mendorong tumbuhnya paguyuban solidaritas dan subsidiaritas antar perguruan tinggi di APTIK, yang hasilnya diharapkan akan memberikan dampak positif untuk pertumbuhan anggota APTIK supaya lebih merata,” jelas Prof Budi.
Kepala LPPM Unika Soegijapranata yang juga koordinator FKLA Prof Dr Andreas Lako menjelaskan beberapa hasil kesepakatan yang diperoleh dalam kegiatan FKLA ini. Antara lain sejumlah kesepakatan misalnya adanya visi atau tema besar riset dan pemberdayaan masyakarat FKLA 2016-2017 yaitu pengentasan kemiskinan dan kelestarian lingkungan, penulisan bersama buku "Metodologi Riset dan Etika Penulisan", penelitian bersama baik untuk proyek riset Dikti maupun non-Dikti, pengabdian masyarakat bersama yangg akan diawali dari proyek pengabdian masyarakat (PM) Misereor yang terbagi dalam 2 kluster.
“Yaitu Kluster 1 (Univ Atmajaya Jakarta, Unpar, Stikes Sint Carolus, Univ Katolik Musi Caritas Palembang, Unika St Thomas Medan), Kluster 2 (Univ Atma Jaya Yogya, Univ Widya Mandala Madiun, Univ Widya Karya Malang, Stikes Erkaset, Univ Widya Mandira Kupang), penyelenggaraan bersama "The 1st APTIK Conference on Poverty and Environment" bulan September atau Oktober 2016 bekerja sama dengan Australian Universities of Technology Network (ATN), penerbitan prosiding atau jurnal bersama, dan pendanaan riset bersama via lembaga Aptik” ungkap Prof Andreas. (Sgi)
Tautan : http://krjogja.com