Pakar kesehatan Unika Soegijapranata dr Sugeng Ibrahim M Biomed, berpendapat, penerapan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun) tetap paling efektif dalam mencegah penyebaran virus korona (Covid-19). Penerapan 3M ini harus dilakukan di mana saja termasuk di dalam rumah bersama anggota keluarga.
"Kalau menurut saya, yang radikal dalam menahan penyebaran virus korona, saya mengistilahkan "mas nga wi". Mas yaitu masker "nga" itu ngadoh atau menjauh, dan "wi" yaitu wijik, atau mencuci tangan. Jadi hanya itu yang bisa efektif mencegah penularan Covid-19." katanya.
Menurut Sugeng, "masngawi" ini tidak bisa ditawar-tawar lagi. Jika perlu ada regulasi yang memaksa masyarakat patuh pada penerpan 3M itu. Teramsuk masyarakat kurang mampu untuk membeli masker, pemerintah bisa memberikan gratis. Sebab, menurut penelitian, resiko transmisi droplet, sebagai sumber virus korona itu, bisa diminimalisir hingga 75 persen, jika orang menggunakan masker.
Berdasarkan sebuah penelitian akademis internasional, Sugeng menyebut, negara yang mewajibkan warganya memakai masker, cenderung kasusnya inveksi virus koronanya lebih rendah. Termasuk pemerintah Indonesia juga telah melakukan berbagai cara dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.
"Sepanjang 18 bulan kasus Covid-19 di Indonesia, memang pemerintah sudah melakukan berbagai lapis upaya. Tetapi terutama terkait diksi menjaga jarak. Padahal menjaga jarak itu hanya 25 persen angka keberhasilan memerangi pandemi. Sedangkan memakai masker, angka keberhasilannya mencapai 75 persen.
Ditambahkan dia, resiko penularan keluarga di dalam rumah paling tinggi yang mencapai 40 persen. Kemudian di perkantoran 30 persen, ruang publik 15 persen, dan antar teman 15 persen.
—https://ubahlaku.id/read/358177/3m-cara-ampuh-cegah-covid-19