Mahasiswa S1 Unika Soegijapranata kini tak lagi dibebani penyusunan skripsi sebagai bagian dari syarat untuk menyelesaikan studi.
Menurutnya, setiap mahasiswa pada dasarnya memiliki talenta yang berbeda. Kebijakan tersebut sesuai dengan arahan Mendikbudristek terkait implementasi Merdeka Belajar.
“Kebijakan ragam tugas akhir ini, baru kami mulai tahun ini. Respon mahasiswa pun positif, sebab talenta maupun bakat yang dimiliki setiap individu tidaklah sama,” kata rektor usai melepas wisudawan mahasiswa Unika di kampus tersebut, Sabtu 17 September 2022.
Selain penyusunan skripsi, beberapa pilihan tugas akhir yang bisa dipilih mahasiswa di antaranya artikel ilmiah, publikasi, prosiding, magang hingga membuat project.
Pilihan tugas akhir tersebut disesuaikan dengan bidang atau rumpun keilmuan mahasiswa bersangkutan. “Ini sekaligus untuk memotivasi mahasiswa yang kini sedang dalam proses tugas akhir,” ujarnya.
Meski tidak dalam bentuk skripsi, mahasiswa tetap diwajibkan untuk melaporkan, berkonsultasi dan meminta arahan dari dosen pembimbing layaknya penyusunan skripsi.
“Mahasiswa tetap wajib secara rutin melaporkan perkembangannya. Ini agar tugas akhir yang dikerjakan tetap terukur,” sebutnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr Berta Bekti Retnawati menambahkan, pilihan tugas akhir tersebut bagian dari upaya pihaknya untuk melakukan percepatan studi mahasiswa.
“Wisuda kali ini merupakan periode ketiga, dengan jumlah 688 wisudawan, dan ini mungkin yang terbanyak sepanjang pelaksanaan wisuda Unika,” kata Berta.
Pihaknya belum lama ini juga meluncurkan program bertajuk “Halo Alumni”. Tujuannya sebagai wadah untuk memfasilitasi para alumni Unika Soegijapranata.
“Ini untuk mendata para alumni kami, sehingga mereka bisa berbagi informasi tentang dunia kerja maupun dunia usaha yang mereka geluti saat ini,” jelasnya.
#https://www.suaramerdeka.com/pendidikan/pr-044781223/asyik-tak-melulu-skripsi-mahasiswa-unika-kini-diberi-beragam-pilihan-tugas-akhir?page=all