Unika Soegijapranata Semarang melibatkan masyarakat sekitar dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-40 kampus tersebut.
Unika Soegijapranata ingin terus membangun keberagaman dengan mengadakan kegiatan kenduri untuk memperingati Dies Natalis, Kamis 28 Juli 2022.
Koordinator kegiatan kenduri, Dr Ekawati Marhaenny Dukut mengatakan, keterlibatan masyarakat sekitar dalam kegiatan kenduri ini membuktikan Unika Soegijapranata sangat menghargai keberagaman.
“Kami mengundang warga sekitar, termasuk perwakilan beberapa RW di sekitar kampus untuk menghadiri kenduri. Pesan yang ingin disampaikan dari kegiatan ini, kami bisa hidup damai dalam keberagaman,” kata Ekawati.
Kegiatan yang juga bertajuk sarasehan ini menghadirkan Romo Dr Aloysius Budi Purnomo, selaku Pendamping Campus Ministry, Unika Soegijapranata.
Dalam banyak kesempatan, Romo Budi selalu mengajak antarumat beragama bisa berdampingan dengan saling menghargai tanpa menyinggung satu sama lain.
Selain menghadirkan Romo Budi, Unika juga mengundang Dr H Iman Fadhilah selaku Founder Rumah Pergerakan Al Fadhilah, Khodimul Majelis Al Fadhilah.
“Mengutip materi yang disampaikan Dr Iman Fadhilah, beliau mengajak masyarakat agar berbuat baik kepada siapapun tanpa terkecuali, bahkan kepada orang yang tidak berbuat baik kepada kita sekalipun,” ujarnya.
Sementara itu, ketua dies natalis ke-40 Unika Soegijapranata, Dr Kristiana Haryanti mengatakan, meski Unika sebagai perguruan tinggi Katolik, pihaknya selalu mengedepankan prinsip keberagaman dan kemajemukan dengan menjunjung sikap toleransi.
Konsep toleransi dan keberagaman ini selalu ditunjukkan dalam berbagai bentuk kegiatan. Salah satunya dalam momen dies natalis kali ini.
Setiap perayaan dies natalis, Unika mengaktualisasikan dengan kegiatan yang berbeda-beda.
“Aktualisasi kegiatannya berbeda-beda tiap tahun. Namun intinya kami berusaha mengedepankan keberagaman dan kebhinekaan. Hal ini patut kita pupuk terus menerus,” tuturnya.
Pihaknya pun terus berusaha untuk mengembangkan inovasi, memupuk kreativitas, beradaptasi dan peduli terhadap lingkungan.
Adapun dies natalis kali ini mengambil tema “Menemukan dan Menghidupi Sukacita dalam Perutusan dan Pelayanan”.
Tema tersebut dimaksudkan agar para dosen dan tenaga kependidikan memiliki semangat melayani dan mewujudkan perutusan dengan penuh sukacita.
“Tujuan dari sarasehan ini untuk menjalin keakraban dengan warga sekitar kampus dan meningkatkan komunikasi lintas agama sebagai bentuk perwujudan nilai toleransi keberagaman,” imbuhnya.
#https://www.suaramerdeka.com/pendidikan/pr-044009563/bangun-keberagaman-unika-ajak-warga-kendurian-peringati-dies-natalis