SMA Theresiana Semarang berupaya memberikan rasa aman kepada peserta didik selama proses pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Upaya tersebut diwujudkan dengan adanya sistem informasi kehadiran siswa sekaligus pelaporan kondisi kesehatan. Sistem ini mulai diterapkan pada tahun ajaran Januari 2022 ini. Sistem ini merupakan kerja sama dengan Program Studi Sistem Informasi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang.
Kepala SMA Theresiana Bernardus Anindyo Windi S, menyatakan tujuan penggunaan sistem ini agar siswa dipastikan sehat ketika masuk ke sekolah. “Dengan begitu, upaya ini bisa memberi rasa aman bagi semua siswa dan guru pada saat PTM di masa pandemi,” kata Bernardus, Senin (17/1/2022).
Dalam sistem ini, siswa diminta untuk mengisi jawaban sebelum masuk ke kompleks sekolah. Kemudian akan divalidasi oleh petugas pada saat di gerbang masuk sekolah.
“Nantinya petugas gugus tugas di sekolah melakukan validasi. Jika berdasarkan hasil validasi kondisi tubuh sedang tidak baik, maka siswa diminta untuk belajar di rumah,” terangnya.
Selain itu, lanjutnya, sistem ini juga menjadi alat telusur (tracing) apabila ditemukan kasus pada saat PTM di sekolah tersebut.
“Yang menarik, data setiap harinya dapat menjadi rapor kesehatan di masing-masing gadget (gawai) pengguna,” ujarnya.
Sementara, dosen Program Studi Sistem Informasi Unika, Agus Cahyo Nugroho mengatakan, implementasi ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan Unika.
“Beberapa sekolah juga sudah menerapkan sistem informasi yang sama untuk presensi, antisipasi, dan penelusuran pelaksanaan PTM di masa pandemi ini,” kata Agus Cahyo.
► https://jateng.tribunnews.com/2022/01/17/beri-rasa-aman-ikut-ptm-sma-di-semarang-ini-pakai-sistem-informasi-presensi-dan-pelaporan-kesehatan.