Hoax dan berita bohong dewasa ini semakin mengkhawatirkan karena mengarah hal yang menyangkut keutuhan bangsa. Karena itu kita sebagai masyarakat yang cerdas harus bisa saring sebelum sharing tidak asal sebar kabar yang kita terima.
"Untuk mencegah dan meredam banyaknya berita hoax bisa dimulai dari diri kita , jangan keburu-buru menyebarkan apa yang kita terima tolong cek kebenaran itu. Salah satunya dengan mengenali berita itu, jika ada kata-kara yang dilebih-lebihkan atau terlalu dan terkesan bombastis biasanya itu hoax," kata Muhammad Saleh Ketua Komisi A DPRD Jateng dalam dialog bersama parlemen Prime Topic Trijaya FM di Norman Hotel pada Senin siang (14/12/20) dengan tema "Berlindung Dari HOAX".
Muhamad Saleh menegaskan, Hoax itu ada dua kategori yaitu karena memang adanya kepentingan dan yang kedua karena ketidaktahuan masyarakat yang menyebarkan.
Karena itu, ia mengajak kepada masyarakat khususnya Jawa Tegah untuk lebih cerdas dalam menerima dan menyebar sebuar berita yang diterima nya dalam grup whatapps atau medsos lainnya.
"Mati bijak bermedia, dimulai dari diri kita dan keluarga kita untuk menyetop maraknya berita-berita hoax," pungkasnya
Mewakili Krpala Dinas Kominfo Jateng Agung Kristianto,S.Sos selaku Kabid Informasi dan Komunikasi Publik menyatakan, ketika dibukanya arus informasi medsos secara bebas maka mau tidak mau dampaknya begitu mudah informasi begitu bebas dan mudah diakses oleh masyarakat .
Agung menambahkan, perlunya pantauan orang tua untuk anak-anak kecil yang sudah memegang gadget karena bkisa bedampak kurang baik jika anak tersebut mengakses berita -berita tidak benar atau hoax.
Sementara itu Ridwan Sanjaya Rektor Unika Soegijopranoto, karena juga ketidaktahuan juga bisa menyebabkan hoax. "Artinya penyebaran hoax bisa terjadi karena seseorang yang sok tahu atau keminter merasa tahu menyebarkan berita tak jelas itu," katanya.
Ditambahkannya, terlepas dari pengaruh teknologi informasi sebenarnya hoax itu sudah ada sejak dulu bisa saja di warung , angkringan ,tukang sayur dan lainya dan dulu dampaknya tidak begitu besar atau hanya lokal saja.
"Cuma karena era sekarang digital yang memang tak ada jarak antar wilayah.jadi berita apapun yang disebarkan oleh warganet maka dengan cepat akan menyebar ke seluruh dunia," ungkanya Rektor Unika.
Ridwan kemudian menjelaskan ciri-ciri berita hoax diantaranya ada kata-kata yang menjurus atau memojokan salah satu pihak dan mengajak atau menggiring opini masyarakat serta ajakan untuk memviralkan.
berita serupa:
https://www.suaramerdeka.com/news/parlemen/249672-mantap-masyarakat-sudah-semakin-cerdas-memfilter-informasi
https://indoglobenews.co.id/medsos-sering-menjadi-sumber-berita-tidak-akurat-atau-hoax/
https://zonapasar.com/masyarakat-sebar-berita-hoax-karena-dinilai-lebih-menarik-23465