Pandemi Covid-19 dalam 2 tahun ini menyebabkan banyak orangtua yang mengalami kesulitan finansial dalam membiayai sekolah anak-anaknya, terutama di sekolah dasar dan menengah. Untuk itu, Sekolah Nasional Nusaputera Semarang di usianya yang ke-64 meluncurkan Gerakan Kewirausahaan Urban Farming untuk mendorong dan membangkitkan ekonomi para orangtua akibat terdampak pandemi Covid-19.
Sebagai salah satu visinya menghasilkan lulusan berkualitas dengan jiwa wirausaha yang berwawasan global dan berlandaskan budi pekerti yg luhur, Nusaputera merasa harus mendorong anak-anak bangsa jangan sampai putus sekolah.
Namun juga sekaligus bertanggungjawab dengan masa depannya melalui usaha-usaha yang diinisasi oleh Nusaputera. Tujuannya agar dapat menjadi wirausahawan-wirausahawan muda yg berwawasan global sekaligus berkarakter.
Melalui berbagai kegiatan yg diselenggarakan dalam rangkaian perayaan HUT ke 64, nuansa kewirausahaan tampak begitu kental. Diawali dengan menanam tanaman bunga telang oleh siswa-siswi TK dan berbagai tanaman sayuran oleh siswa-siswi SD Nusaputera. Ini sekaligus sebagai awal gerakan kewausahaan Urban Farming di Nusaputera bersama Dinas Pertanian Kota Semarang.
“Tidak hanya pada budidaya bunga telang, Tim dari Dinas Pertanian Kota Semarang terdiri Ana Widaningrum, Sunarti, Nadia Alfia Safitri juga memberikan pelatihan olahan produk pangan berbasis bunga telang kepada para siswa, guru dan karyawan yang telah terselenggara beberapa waktu sebelumnya” ujar Manajer Pendidikan Sekolah Nusaputera Dra Retno Palupi W MM di sela-sela acara kebersamaan dalam rangka HUT Nusaputera ke 64, Kamis (6/1/2022).
Puncak kegiatannya, ujar Retno Palupi, mengangkat Butterfly Pea Flower atau yang dikenal dengan nama latin Clitoria Ternatea ini, Nusaputera menggelar lomba Inovasi produk kreatif dari bunga telang yang diikuti oleh seluruh elemen di Nusaputera mulai dari siswa, guru dan karyawan dari jenjang TK hingga Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi.
Berbagai produk yang dihasilkan dengan bahan dasar bunga telang disajikan oleh peserta lomba, mulai dari puding, tumpeng, ice cream hingga biskuit. Dari hulu hingga hilir, begitu konsep kewirausahaan yg diusung Nusaputera. Mulai dari urban farming menanam bunga telang yang digawangi oleh jenjang TK dan SD kelas kecil, berlanjut membuat produk kreatif berbasis bunga telang mulai dari jenjang SD kelas besar hingga Perguruan Tinggi.
“Bantuan beberapa tanaman dari Dinas Pertanian, seperti cabe, terong, okra, kencur dan bunga cilosea, menjadi support kegiatan kewirausahaan Urban Farming di Sekolah Nusaputera” tambah Retno Palupi.
Selain merintis urban farming, dan mengelola produk berbasis bunga telang sebagai icon Kewirausahaan di Nusaputera, saat ini Nusaputera juga menjalin kerjasama dengan Prodi Sistem Informasi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang dalam membangun e-commerce Nusaputera, sebagai media untuk mempromosikan produk-produk yang dihasilkan oleh Nusaputera. Kaprodi Sistem Informasi Unika Soegijapranata Agus Cahyo ST MT mendukung penuh kerjasama dengan Nusaputera.
“Kerjasama ini melengkapi seluruh kegiatan KWU yang menjadi unggulan di Nusaputera. Diharapkan seiring dengan berjalannya waktu, kewirausahaan Nusaputera akan semakin berkembang, menjadi marketplace Nusaputera sebagai wahana dalam mengasah ketrampilan kewirausahaan para siswa. Sehingga cita-cita untuk mendorong anak bangsa jangan sampai putus sekolah dapat berhasil” tandas Retno Palupi.
►https://www.krjogja.com/berita-lokal/jateng/semarang/cegah-putus-sekolah-nusaputera-luncurkan-gerakan-kewirausahaan-urban-farming/