Pemberlakuan Sistem Satu Arah (SSA) lalu lintas di kota Semarang, tidak diikuti dengan penataan parkir. Terbukti masih banyak kendaraan roda empat yang parkir di tepi jalan raya. Akibatnya masih terjadi kemacetan lalu lintas pada sejumlah titik.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Kota Semarang, Johan Rifai dalam Diskusi Prime Topic yang digelar Radio Sindo Trijaya FM Semarang, dengan tema: Manajemen Lalu Lintas, di selasar Gedung Thomas Aquinas, Unika Soegijapranata Semarang.
Johan menambahkan perlu adanya penertiban parkir kendaraan. “Termasuk penataan pedagang kaki lima (PKL) yang masih berjualan menjorok di tepi jalan,” kata Johan.
Menurutnya, evaluasi terhadap pemberlakuan SSA ini belum saatnya. “Karena baru saja berjalan. Tetapi nanti ke depan tetap ada evaluasi,” tambahnya.
Sementara itu Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Semarang, Kusnandir mengatakan, pemberlakuan SSA terhadap lalu lintas di kota Semarang memang sudah waktunya.
“Apalagi pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi baik sepeda motor atau mobil di kota Semarang, tahun ini meningkat 15 persen. Yaitu pada 2015 tercatat 1.780.000 kendaraan pribadi, meningkat jadi 2.047.000 kendaraan pribadi di 2016,” kata Kusnandir.
Terkait masih ada kekurangan dalam SSA, Kusnandir mengatakan, pelaksanaannya dilakukan bertahap. “Untuk kelancaran, kami juga akan membongkar sebagian taman, seperti taman di depan kantor Pertamina Jalan Pemuda,” tambahnya. (►http://beritajateng.net)