Kebutuhan armada bus, sebagai sarana transportasi bagi civitas akademika Unika Soegijapranata sangat mendesak. Disatu sisi, di tengah pandemi covid-19, juga diperlukan penerapan protokol kesehatan (prokes) termasuk di bidang transportasi.
Hal tersebut mendorong Unika Soegijapranata, menghadirkan armada bus baru, yang didesain secara khusus sesuai dengan prokes. Unit bus baru tersebut diterima oleh Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC, dari Ketua Umum Yayasan Sandjojo Dr AL Agus Suryono MM di Kampus Unika, Bendan Dhuwur Semarang, Senin (10/5/2021).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan Dr Theresia Dwi Hastuti SE MSi Akt CPA, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Benny Danang Setianto SH LLM MIL beserta tamu undangan lainnya.
"Kami sampaikan terima kasih kepada Yayasan Sandjojo, atas bertambahnya satu armada bus di kampus Unika Soegijapranata. Bus ini nantinya akan dimanfaatkan, untuk meningkatkan layanan terhadap mahasiswa," papar Rektor Prof Dr F Ridwan Sanjaya.
Termasuk, bus tersebut juga akan digunakan sebagai sarana transportasi untuk membantu mobilitas mahasiswa hingga dosen, dari kampus Unika Bendan ke kampus BSB Ngaliyan dan sebaliknya.
Sementara, WR IV Benny Danang Setianto menambahkan secara desain bus baru tersebut, sudah memenuhi standar prokes. Termasuk menerapkan jaga jarak dan fasilitas pendukung lainnya.
“Jadi jika biasanya tempat duduk dalam bus itu bersebelahan dua-dua samping kanan dan kiri, maka tempat duduk dalam bus Unika ini agak berbeda karena tempat duduknya berjarak antara satu dengan yang lain dan satu deret hanya diisi tiga saja," ungkapnya.
Meski dari sisi kapasitasnya jadi sedikit berkurang, lanjutnya, namun penambahan penempatan tempat duduk dapat dilakukan, disiasati dengan penyesuaian sasis sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Demikian juga dari segi interior, juga menerapkankan HEPA (High Efficiency Particulate Air), berupa filter udara mekanis yang bekerja dengan menyaring udara, guna membantu mereduksi berkurangnya virus.
"Ditambah pula desain jendela bus yang dibuat secara khusus, supaya apabila bus baru saja di disinfektan maka baunya tidak terperangkap di dalam, dan bisa terbuang melalui jendela yang bisa dibuka," terangnya.
Jendela tersebut juga dapat berfungsi sebagai ventilasi, seperti yang menjadi konsep prokes yaitu ventilasi, durasi dan jarak. "Pada saat tertentu kita juga harus membuka jendela bus dalam durasi yang lebih lama dari seharusnya untuk memberikan peluang ke udara segar untuk bisa masuk," tandasnya.