Penyanyi Jazz Dira Sugandi mengaku agak grogi setiap tampil di depan mahasiswa. Alasannya mahasiswa biasanya cukup kritis menyikapi segala hal, termasuk performanya di atas panggung. "Kalau dianggap bagus, pasti seru tapi kalau garing ya ditinggal langsung," kata Dira sebelum tampil di Soegijazz 2019 Unika Soegijapranata Semarang, belum lama ini.
Mengenai persiapan, menurutnya tidak ada persiapan khusus sebelum tampil di Soegijazz. Dira berharap, bisa menghangatkan panggung dan penonton bisa tetap tinggal menyaksikan performanya sampai selesai.
Ia berterus terang, senang sekali kembali tampil di depan publik Semarang karena sudah lama tidak manggung di Kota Lunpia ini. Seingatnya penonton di Semarang selalu seru, antusiasme-nya tinggi, jadi ketika ada tawaran untuk tampil di Soegijazz senang sekali dan menyanggupinya. "Saya sudah bertahun-tahun tidak perform di Semarang. Tadi saja kaget saat mendarat di Semarang, bandaranya bagus banget," tambahnya.
Selama satu jam tampil di Soegijazz, ia juga menampilkan dua lagu dari album Indonesia volume 1 dan 2 yang berisi lagu daerah dan nasional. Dua lagu yang ditampilkannya adalah, Kicir-kicir dari Jakarta dan Manuk Dadali dari Jawa Barat.
Acara semacam Soegijazz ini menurutnya bagus sekali karena bisa memberikan sajian musik, tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga kepada masyarakat. Soegijazz rutin digelar oleh Unika Soegijapranata dan tahun ini yang kelima kalinya.
►https://www.suaramerdeka.com/entertainment/baca/196098/dira-mengaku-grogi-tampil-di-depan-mahasiswa