Kompleks Stasiun Samarang awalnya punya lima bangunan penting, meliputi personenstation (stasiun penumpang), goederenstation (stasiun barang), vaart van het station (stasiun kanal), werkplaatsen (bengkel atau balai yasa), dan station chef (rumah dinas kepala stasiun). Sekarang, kelima bangunan penting itu sudah tidak utuh lagi, ada yang rusak dan terendam air rob.
“PT KAI dapat mengajak Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek dan Pemerintah Daerah, yakni Pemkot Semarang dan Pemprov. Jateng, untuk mewujudkan Revitalisasi Kawasan Stasiun Pertama di Indonesia tersebut,” ungkap Pengamat transportasi Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, Sabtu (9/10/2021).
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat ini menuturkan, warga yang menempati kawasan ini dapat diberdayakan dan tidak harus dipindahkan.
“Penataan kawasan ini dapat menjadi bagian dari Kawasan Kota Lama. Kawasan ini jika terwujud dapat menjadi destinasi wisata dan edukasi peradaban transportasi moderen,” tambah Djoko.
Dosen Teknik Sipil Unika ini mengatakan, Kawasan Stasiun Tawang yang sudah tertata apik dan bagian dari Kawasan Kota Lama, bisa ditiru kota-kota lain yang masih memiliki kawasan seperti Kota Lama di Semarang.
Inovasi Jadi Kunci
Menurut Djoko, inovasi menjadi kunci layanan transportasi perkeretaapian di Indonesia. Pemanfaatan aset dan pengembangan wisata di daerah akan memberikan manfaat untuk pembangunan daerah.
Ditegaskan, PT KAI sudah terbukti dapat merevitalisasi Gedung Lawang Sewu, Museum Stasiun Ambarawa, Stasiun Museum Sawahlunto yang sekarang menjadi destinasi wisata dan mendapatkan pemasukan cukup berarti dibanding sebelumnya.
Kawasan bangunan stasiun yang berada di tengah kota untuk jalur non aktif dapat dimanfaatkan untuk museum kota, hotel dan pusat pengembangan UMKM. Sejumlah stasiun itu, seperti Stasiun Demak, Stasiun Kudus, Stasiun Wonosobo, Stasiun Temangung, Stasiun Pati, Stasiun Lasem, Stasiun Blora, Stasiun Rembang, Stasiun Banjarnegara, Stasiun Purworejo.
Djoko mengatakan, jaringan jalan rel masih terbatas di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Sementara di Pulau Sulawesi masih proses pengerjaan. Panjang jaringan jalan rel yang beroperasi saat ini 5.927 km, terdiri 1.796 km di Pulau Sumatera dan 4.131 km di Pulau Jawa. Sedangkan jaringan jalan rel yang tidak beroperasi sepanjang 2.700 km (46 persen), di Pulau Sumatera 298 km dan di Pulau Jawa 2.402 km.
Data dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (2021), di Pulau Sulawesi sudah terbangun jaringan jalan rel lebih kurang 49,28 km. Proyek KA Makassar – Parepare bagian dari jaringan KA di Sulawesi yang dibangun sepanjang 142 km. Protek ini dibangun dengan skema KPBU menghubungkan Pabrik Semen Tonasa ke Pelabuhan Garongkong.
Menurut data Ditjen Perkeretaapian (2021), jumlah penumpang yang diangkut lebih kurang 453.486.720 orang (tahun 2019), 199.255.108 orang (tahun 2020) dan sampai semester pertama 2021 sebanyak 88.831.808 orang. Selain itu, ada 47.624.000 ton barang yang diangkut tahun 2019, 45.475.961 ton tahun 2020 dan 23.282.000 ton sampai semester pertama 2021.
Di Pulau Jawa, terdapat 21 terminal angkutan barang untuk peti kemas, semen dan BBM yang tersebar di 8 kota, yakni di Jakarta, Cikarang, Semarang, Surabaya, Bandung, Cilacap, Banyuwangi dan Merak.
Saat ini ada 6 operator sarana perkeretaapian (PT KAI, PT KCI, PT Railink, PT KCIC, PT MRT Jakarta dan PT Jakarta Propertindo) dan 4 operator prasarana perkeretaapian (PT KAI, PT KCIC, PT MRT Jakarta dan PT Jakarta Propertindo)
Kapasitas lintas kereta di Pulau Jawa ditingkatkan dengan membangun jalan rel ganda (double track) dengan target selesai 2024. Rel ganda menambah kapasitas lintas, terutama untuk optimalisasi angkutan barang.
Optimalisasi angkutan barang menggunakan jalan rel, kata dia, masih dapat dilakukan jika ada kesetaraan kebijakan dengan angkutan jalan raya. Selain itu dapat menghemat APBN dan APBD untuk perawatan kerusakan jalan akibat truk ODOL (over dimenssion and overload).
Data dari Kementerian PUPR (2017) menyebutkan kerugian Rp 43 triliun dari dampak operasional truk ODOL. Ditargetkan Kementerian Perhubungan pada Januari 2023, Indonesia sudah bebas truk ODOL.
“Namun hal itu nampaknya tidak mudah dilakukan jika tidak menyertakan peran moda KA untuk mengangkut sebagian angkutan logistik selama ini diangkut truk melalui jalan raya. Harus ada kesetaraan kebijakan angkutan logistik di jalan raya dan jalan rel. Pengenaan PPN 10 persen dan TAC (track access charge) perlu dihilangkan sementara waktu, supaya ada peralihan angkut barang dari jalan raya sebagian ke jalan rel, terutama untuk jarak jauh,” tuturnya.
►https://www.rmoljawatengah.id/djoko-setijowarno-pt-kai-perlu-revitalisasi-kawasan-stasiun-pertama-di-indonesia