Dua dosen Unika Soegijapranata Semarang Dr Rustina Untari dan Prof Dr Ridwan Sanjaya belum lama ini mengunjungi sentra kain tenun Sumba di wilayah Lambanapu dan Prailiu di kota Waingapu, Sumba Timur.
Dr Rustina Untari kepada pers di Semarang Kamis (28/06/2018) mengatakan kunjungan merupakan bagian dari penelitian yang didanai hibah Kemenristekdikti skema Penelitian Kerjasama Luar Negeri. Tujuan penelitian di antarnya untuk memperluas akses dan kemungkinan bagi perajin kain tenun Sumba memasarkan karyanya sampai tingkat global.
Dia menjelaskan beberapa perajin kain tenun yang belum memiliki jejaring luas, oleh tim peneliti Unika dikenalkan pada e-marketplace atau pasar digital yang paling mudah digunakan oleh perajin dengan latar belakang teknologi yang minimal.
“Kain tenun Sumba yang sudah terkenal di dunia ini seringkali tidak disadari potensinya oleh masyarakat lokal. Padahal dengan kekuatan warna alami yang turun-temurun di wilayah Lambanapu, Prailiu, dan sekitarnya, dapat menjadi nilai tambah bagi pemasaran di pasar global," katanya.
Akses terhadap ICT,kata Rr Rustina juga perlu dikuasai oleh perajin agar dapat secara mandiri mengenalkan produknya ke masyarakat luas. Apalagi teknologi informasi bukan merupakan hal yang benar-benar asing bagi masyarakat Sumba. Bahkan, salah satu operator telepon seluler milik pemerintah juga telah menyediakan layanannya di sana. Sedangkan penggunaan telepon cerdas juga sudah mulai meluas.
Menurutnya, Pulau Sumba juga terkenal dengan keindahan alamnya sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi turis domestik maupun internasional datang dan melihat langsung proses pembuatan warna alam beserta pembuatan kain tenun Sumba.