Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL) Fakultas Ilmu dan Teknologi Lingkungan (FITL), Unika Soegijapranata Semarang kembali meluluskan seorang mahasiswi dengan meraih gelar doktor. Mahasiswi itu yakni Elisa Rinihapsari SSi MSi Med yang merupakan Staf pengajar pada Program Studi D3 Analis Kesehatan Politeknik Katolik Mangunwijaya Semarang
Adapun disertasinya yakni Ekoterapi untuk pasien kanker : Analisis Fenomenologi Interpretatif pada Anggota Komunitas Serikat Konfigurasi Kasih.
Ia menjelaskan Ekoterapi adalah istilah yang diberikan untuk berbagai program perawatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik melalui aktivitas luar ruangan di alam. Penggunaan ekoterapi belum banyak dikenal di Indonesia. Penggunaannya secara global juga lebih didominasi oleh bidang psikologi untuk mengatasi gangguan kesehatan mental
”Ekoterapi banyak digunakan sebagai pendekatan terapi berbasis alam pada berbagai gangguan kesehatan, baik kesehatan mental maupun fisik, termasuk pada pasien kanker. Serikat Konfigurasi Kasih (SKK) adalah suatu komunitas yang mengembangkan model hidup sehat atau yang disebut Bimbingan Hidup Sehat (BHS) menggunakan pendekatan berada di alam,” kata Elisa, Kamis (16/6)
Dia menuturkan banyak pasien kanker yang menyatakan diri mengalami kesembuhan setelah menjalani BHS SKK. Maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengeksplorasi fenomena kesembuhan tersebut, terutama dengan fokus pada pengalaman kesembuhan pasien.
”Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian antara BHS SKK dengan prinsip-prinsip ekoterapi, melakukan penggalian dan analisis mendalam terhadap proses kesembuhan yang dialami oleh partisipan setelah menjalani BHS SKK, memetakan faktor-faktor yang mempengaruhi proses kesembuhan berdasarkan pengalaman partisipan, dan mengusulkan sebuah model ekoterapi bagi pasien kanker untuk memperkaya jenis-jenis ekoterapi yang sudah ada sebelumnya,” jelasnya
Penelitian ini, kata dia, merupakan penelitian kualitatif untuk mengeksplorasi pengalaman kesembuhan pasien dengan metode Analisis Fenomenologi Interpretatif.
“Penelitian dilakukan dengan wawancara semi terstruktur terhadap lima partisipan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi,” terang dia
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses kesembuhan yang dialami oleh partisipan adalah ketaatan dalam menjalani BHS SKK, serta perubahan sikap dan perilaku untuk menjadi orang ‘baik’ yang selalu berorientasi memberikan nutrisi bagi jiwa. BHS SKK berkesuaian dengan prinsip-prinsip ekoterapi, maka BHS SKK dapat diusulkan sebagai salah satu model ekoterapi.
Ia berharap hasil penelitian tersebut dapat memberikan manfaat bagi praktik di masyarakat dengan menawarkan pengetahuan baru mengenai adanya intervensi berbasis ekoterapi sederhana untuk mengatasi kanker, serta mengusulkan suatu model ekoterapi untuk pasien kanker Bagi perkembangan teori/ ilmu.
“hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan teori yang terkait dengan ekoterapi, memberikan sumbangan bagi perkembangan teori-teori yang telah ada terkait pengobatan holistik dengan pendekatan mind-body-spirit, terutama yang terkait dengan interaksi dengan alam, relasi dengan Tuhan, dan relasi dengan sesama, serta mengembalikan konsep kesehatan manusia dalam konteks holistik sesuai definisi kesehatan menurut WHO dan Undang-undang RI no. 36 tahun 2009. Penelitian ini juga diharapkan menjadi sumber pengetahuan baru mengenai pendekatan ekoterapi dalam mengatasi masalah kesehatan, khususnya pada penderita kanker,” tandas dia.
#https://kuasakata.com/read/berita/54315-elisa-raih-gelar-doktor-dari-unika-soegijapranata-setelah-teliti-ekoterapi-untuk-penyembuhan-kanker