Sejumlah kegiatan akan mewarnai peringatan Dies Natalis ke-47 Fakultas Psikologi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang yang akan diselenggarakan Juni-Juli 2021 ini.
Di antaranya yaitu lomba film pendek dan carousel yang dapat diikuti oleh siswa tingkat SMA dan mahasiswa. Lomba akan dilaksanakan Juni-Juli 2021 dengan tema "Kearifan Lokal Sebagai Kekuatan Kolektif".
"Terdapat hadiah menarik bagi para pemenang dengan total senilai Rp 15 juta," kata Ketua Panitia Dies Natalis ke-37 Fakultas Psikologi Unika, Ferdinandus Hindiarto, dalam jumpa secara pers virtual, Jumat (11/6/2021).
Dalam lomba tersebut, menghadirkan dewan juri yang ahli di bidangnya. Mereka yaitu Alexander Matius yang merupakan programmer dan kurator film di Kinosaurus Sinema Jakarta. Dan, Dicky Prastomo, dosen DKV Unika.
Selain itu, ada berbagai kegiatan lain yang akan digelar sebagai bentuk perayaan dan ucapan syukur atas usia ke 37 Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata.
Yaitu Talkshow "Siapkah Kita Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka?" yang akan digelar Sabtu (19/6/2021) mendatang. Talkshow tersebut akan menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri.
Kemudian, webinar "Menggali Kearifan Lokal Sebagai Kekuatan Kolektif Dalam Pembelajaran Tatap Muka" yang akan digelar Sabtu (26/6/2021).
"Pada acara ini kami mengundang Gubernur Jawa Tengah, seorang budayawan Dr. Adi Ekopriyono, serta psikolog klinis Dr. Siswanto dan dosen psikologi sosial Dr. Suharsono," paparnya.
Selain talkshow dan webinar, Fakultas Psikologi juga berencana mengadakan kampanye luring dan daring serta beberapa kegiatan lainnya.
Dekan Fakultas Psikologi Unika, M Sih Setija Utami memaparkan, Fakultas Psikologi berdiri sejak Agustus 1984. Fakultas Psikologi Unika tercatat sebagai Fakultas Psikologi perguruan tinggi swasta pertama di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
"Kami telah meluluskan sekitar 4.000 alumni yang berkarya di beragam bidang dan tersebar di berbagai kota di Indonesia," katanya.
Pada tahun ini, tema dies natalis yang dipilih adalah "Kearifan Lokal Sebagai Kekuatan Kolektif dalam Menghadapi Masa Transisi". Tema tersebut dipilih mengingat situasi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian menimbulkan berbagai reaksi manusia seperti kecemasan, rasa takut, namun juga harapan dan optimisme.
"Salah satu aspek yang paling terdampak adalah proses pembelajaran. Kami melihat bahwa pendidikan bukan semata proses individual, namun juga suatu proses sosial," jelasnya.
Dikatakannya, adanya berbagai reaksi yang muncul atas rencana pembelajaran tatap muka menjadi dasar bahwa ada kearifan-kearifan lokal yang dapat dijadikan kekuatan kolektif untuk menghadapi hal tersebut.
"Fakultas Psikologi Unika bertekad untuk hadir sebagai pencerah, sesuai dengan visi-misi yang kami miliki yaitu mengembangkan ilmu psikologi dengan pendekatan multikultur," pungkasnya.