(Suaramerdeka) – SEMARANG, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika Soegijapranta mengenalkan budaya investasi siswa SMA atau SMK dengan menggelar Kompetisi Pasar Modal MURI 2016 se Kota Semarang, pada Jumat (22/4) lalu di Gedung Yustinus kampus setempat. Stephanus Cahyanto Kristiadi dari Indonesia Stock Exchange (IDX) Cabang Semarang menyatakan, fokus tugas kita memang di edukasi dan sosialisasi pasar modal dan khusus untuk mahasiswa.
“Kami ada beberapa galeri investasi di kurang lebih 14 perguruan tinggi di sepanjang pantai utara Jawa Tengah, termasuk Unika Soegijapranata. Kegiatan yang kami lakukan adalah seminar, workshop dan kompetisi yang bertujuan mengenalkan dunia investasi sejak dini sehingga setelah lulus dan bekerja nanti para mahasiswa bisa menjadi investor muda yang cerdas dan mendapat keuntungan dari investasi,” kata Stephanus belum lama ini.
Menurutnya pengetahuan tentang pasar modal sudah diterima oleh para siswa SMA sejak kelas 11 sehingga dasarnya sudah mereka kenal. Kedepannya akan bekerja sama dengan dinas terkait untuk bisa memberikan pengetahuan tentang investasi pasar modal melalui kurikulum sejak SD.
Disamping itu indeks harga saham gabungan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir telah naik 300 persen lebih sehingga sangat baik untuk mengenalkan kepada para siswa maupun mahasiswa tentang investasi dengan demikian mereka dapat mengetahui atau membedakan mana investasi yang benar dan yang tidak benar.
“Target kita untuk tahun 2016 ini adalah adanya kenaikan jumlah investor dan jumlah transaksi,” tambahnya.
Guru Pendamping SMA Theresiana Dra Tjandrajani Moeljopranoto menyatakan, sebagai pengajar yang mendampingi para siswa sangat senang dengan adanya pengenalan pasar modal yang dilakukan oleh Unika dan IDX karena dapat menambah pengetahuan siswa diluar sekolah.
Senada Guru Pendamping SMA YSKI Dra Prihastuti Setyaningsih menyatakan, sejak 2011 sudah bekerja sama dengan IDX kantor cabang Semarang untuk memberikan tambahan wawasan kepada para siswa YSKI secara praktik sehingga dapat menambah kecakapan hidup siswa.
Kepala Geleri BEI FEB Unika Dr Elizabeth Lucky Maretha menyatakan, kebutuhan pengetahuan tentang saham di tingkat SMA sudah tidak ada simulasi pasar saham, bahkan di tingkat nasional juga demikian.
“Dengan simulasi siswa akan belajar atau berlatih tentang investasi dan membuat portofolio. Disamping itu belajar investasi juga belajar tentang karakteristik pergerakan saham, karakteristik investor dan juga manajemen resiko,” paparnya.
Tautan : http://berita.suaramerdeka.com