Sejumlah mahasiswa jurusan teknik sipil memenuhi ruang A.6.1 Gedung Henricus Constant, Kampus Universitas Soegijapranata (Unika) Semarang, Jumat (22/11/2019).
Kedatangan mereka bukan tanpa alasan melainkan untuk mengikuti forum diskusi bulanan Unika dengan tema "Perencanaan dan Monitoring Evaluasi Jembatan Besar di Indonesia". Forum tersebut menghadirkan narasumber IR Bambang Suryono MSC.
"Jembatan di saat ini sudah mengarah ke estetika. Jadi harapannya, mahasiswa bisa lebih memiliki atensi terhadap bangunan jembatan, bukan ke konstruksi jalan saja," ujarnya usai menjadi pembicara kepada Ayosemarang.com.
Menurutnya, tantangan dalam pembangunan konstruksi jembatan estetika memiliki tantangan tersendiri. Sehingga dibutuhkan pemahaman tersendiri dalam merealisasikannya.
"Kalau konstruksi jembatan estetika memiliki kerumitan tersendiri. Tak hanya perhitungan statis dan dinamisnya saja, melainkan banyak juga faktor lain yang mempengaruhinya, contohnya faktor angin," imbuhnya.
Ia menambahkan, jika jembatan tidak memperhatikan faktor angin, bisa saja terpaan angin menyebabkan bangunan jembatan roboh meskipun konstruksinya tak ada masalah.
"Ada kejadian di luar negeri sana, jembatan roboh. Itu bukan karena konstruksinya. Melainkan faktor angin," tambahnya.