Setiap zaman ada generasi sebagai penanda, cara pembelajaran pada setiap generasi pun memiliki perbedaan meski materi-materi yang diberikan hampir sama. Founder Personal Growth Dra Ratih Ibrahim menyatakan, setiap generasi sejatinya menunjukkan ciri-ciri yang sama dengan generasi sebelumnya karena tidak ada generasi yang terputus.
"Generasi dimulai dari generasi X, generasi yang sangat berbeda dibandingkan generasi sebelumnya, baby boomers. Jika sebelumnya terkenal pekerja keras, sedangkan generasi x lebih banyak memunculkan ide kreatif dan cenderung pemberontak," kata Ratih di Semarang, belum lama ini.
Kemudian muncul Generasi Y dan muncul Generasi iY yang biasa disebut generasi milenial. Generasi ini lebih independen dan asertif dibandingkan generasi sebelumnya. Paling muda ada Generasi Z atau Generasi Centennial yang lebih berhati-hati dalam menentukan tujuan hidup dibandingkan Generasi Y.
"Generasi centennial juga dilengkapi dengan akses informasi yang non stop. Saran saya, apabila menghadapi generasi ini, tantang sekaligus pimpin agar mereka memiliki tujuan hidup karena anak muda saat ini sangat butuh life purpose," tuturnya.
Selain itu terhadap Generasi Centennial juga senang diperlakukan sebagai mitra (egaliter), komunikasi yang terbuka dan diberikan umpan balik secara langsung dan perbanyak ruang diskusi.
Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr Ridwan Sanjaya menyatakan, dalam pembelajaran Generasi Z perlu dilakukan co-creation.Pada dunia pendidikan, sumber co-creationyang dapat digarap bisa berupa ide, karya, ataupun dokumentasi yang dihasilkan oleh dosen ataupun mahasiswa.
"Satu contohnya sudah beberapa kali dipakai oleh dosen di Unika, yaitu dengan cara merekam dan menampilkan di platform Youtube dan melakukan dokumentasi yang dapat diakses melaluigadget. Bahkan ada beberapa contoh, kaum centennial yang dipaksa ‘keluar’ dari kampus bahkan dari suatu negara guna membuat visualisasi co- creation," tuturnya.
Unika Soegijapranata menurutnya, juga sudah menyediakan di http://ebook.unika.ac.id/ sebagai bentuk book authoring yang memberi kesempatan kepada civitas akademika dalam menghasilkan tulisan-tulisan sesuai minat dan talentanya, yang terdistribusi secara luas. Sedangkan saat ini pihaknya masih mencoba mendorong Student Centered Learning, agar mahasiswa dapat menghasilkan sesuatu yang inovatif.
Setiap tahun Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3) Unika Soegijapranata selalu mengadakan Academic Recharging yang diadakan dalam bentuk seminar rutin. Generasi Z yang menjadi topik dalam bahasan seminar merupakan representasi anak zaman “now” yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan berkembangnya teknologi yang pesat.