Sebanyak 412 orang dosen dan tenaga kependidikan (Tendik) Unika Soegijapranata mengikuti rapid test antigen.
Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan Unika Soegijapranata, Dr Theresia Dwi Hastuti mengatakan, kebijakan tersebut ditempuh setelah sebelumnya pihak universitas bersama tim satgas tanggap Covid-19 telah berkoordinasi untuk mengantisipasi dan memberikan keamanan kesehatan serta kenyamanan kerja di lingkungan kampus Unika Soegijapranata.
“Selama kita liburan, kita juga tidak tahu para dosen dan tendik ini perginya kemana saja dan interaksinya dengan siapa saja, maka kita ingin menjamin bahwa setiap orang yang masuk ke kampus ini merasa nyaman dan aman, serta kampus tidak menjadi tempat penyebaran covid. Sehingga antisipasinya ketika kita masuk pertama kali, kita melakukan test rapid antigen,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/1/2021).
Theresia mengatakan, setelah selama tiga hari pelaksanaan test screening Covid-19 ini, hasilnya akan dilaporkan dan akan ditindaklanjuti sesuai SOP protokol kesehatan. Pihaknya berkoordinasi dengan Klinik Pratama BPJS Ibu Teresa Unika Soegijapranata, Klinik Sandjaja, Fakultas Kedokteran dan pihak Puskemas setempat.
Dr Gregorius Yoga Panji Asmara menambahkan, kegiatan test screening covid-19 ini dilakukan karena adanya kepedulian universitas dan bagaimana universitas benar-benar hadir untuk menjaga keselamatan para dosen dan tendik. Artinya untuk nanti para dosen dan tendik bisa bekerja dengan aman dan merasa nyaman.
Tentu saja, kegiatan ini dilaksanakan mengingat masih belum redanya pandemi covid-19, dan berdasarkan hasil rapat koordinasi universitas, kita putuskan untuk melakukan test rapid antigen, imbuhnya.
Sementara dr Fransisca Melianie juga menambah bahwa kampus Unika Soegijapranata adalah kampus yang pertama menerapkan sistem check in self assessment dan check out self assessment.
“Unika Soegijapranata merupakan kampus yang lebih maju dan yang pertama menerapkan sistem check in self assessment dan check out self assessment, sejak diberlakukannya protokol kesehatan oleh pemerintah, katanya.
Dalam sistem tersebut terdapat pengecekan pulse oximeter atau alat pengukur saturasi oksigen, dan check list yang harus diisi oleh setiap orang yang akan masuk area kampus Unika sesuai panduan.
Jadi setiap hari para dosen dan tendik serta setiap orang yang masuk dan keluar lingkungan kampus Unika, harus mengisi check list dan menjalani pengecekan suhu tubuh, detak jantung dan saturasi oksigen. Disamping itu Unika Soegijapranata juga memberikan suplemen multi vitamin kepada para dosen dan tendik yang melakukan aktifitas luar demi menjaga vitalitas kesehatannya di tengah pandemi covid-19, ucapnya.