SUARA saksofon Romo Aloys Budi Purnomo mengalun lembut tatkala berada ditengah kerumunan pemulung, di Jalan Kolonel Sugiono, Kota Semarang, pada Jumat (16/2).
Romo Aloys Budi Purnomo meniup saxofon di samping Prof Agnes Widanti (foto: metrojateng.com/Fariz Fardianto)
Dengan dibalut baju gamis hitam, Romo Budi, begitulah sapaan akrabnya tampak santai menikmati suasana. Ia melantunkan lagu Tombo Ati.
Di sampingnya, ada aktivis Jaringan Peduli Perempuan dan Anak (JPPA) Jawa Tengah Prof Agnes Widanti serta para aktivis LBH Apik yang turut menggelar acara makan bersama ratusan pemulung di pusat pengepul barang bekas Sumber Nikmat.
“Saya bahagia bisa berkumpul dengan panjenengan. Ini hari Jumat yang penuh berkah, hari suci bagi semua agama dan tentunya membawa rahmat kesucian bagi semua umat manusia yang datang kemari,” ujar pria yang kini menjabat Kepala Reksa Pastoral Kampus Unika Soegijapranata tersebut.
Momentum kali ini telah memberikam nuansa yang luar biasa bagi dirinya. Acara makan bersama pemulung yang bertepatan dengan Hari Raya Imlek mampu memperkuat persaudaraan serta kerukunan.
“Kesempatan ini harus dimanfaatkan untuk bersilahturahmi, menyantap makanan dengan nikmat, tidak saling berebut, dan inilah wujud kebersamaan,” katanya lagi.
Menurutnya makan bersama pemulung merupakan kearifan lokal yang harus dijaga. “Yang damai yang rukun. Bagi saya berada ditengah pemulung sangat menarik dan harus dibuat rutin di banyak tempat,” akunya.
Prof Agnes Widanti berharap makan bersama sebagai wujud toleransi antar umat beragama harus tetap dilestarikan oleh anak bangsa. Sebab, di dalamnya mengandung makna mendalam untuk saling berbagi dan mengasihi sesama manusia.
Nantinya ia akan merangkul kelompok-kelompok marjinal lain untuk mengadakam acara serupa. “Salah satunya dengan organisasi pendamping HIV/AIDS. Mereka akan kami rangkul juga,”.
Nur Kasanah, Divisi Internal LBH Apik senang dengan kehadiran dua tokoh itu dalam acara makan bersama pemulung. Ia bilang momentum Imlek cukup tepat untuk dimanfaatkan bersedekah bersama para pemulung.
Sedangkan Samad, pemilik pusat pengepul Sumber Nikmat menyambut baik adanya acara tersebut karena telah memberikan efek positif bagi masyarakat sekitar.
“Kami senang karena kedatangan dua tokoh yang ikut merayakan Imlek bersama pemulung,” bebernya. Acara itu sudah ketiga kalinya digelar di Jalan Kolonel Sugiono.
Ada 150 pemulung yang mendapat sembako. “April dan Mei nanti kami menggelar wayangan sebagai wujud syukur sekaligus mengumrohkan dua orang pemulung,” katanya.
(https://metrojateng.com)
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah