Ekonom Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Ika Rahutami menyatakan industri di Jawa Tengah sewaktu-waktu bisa relokasi ke provinsi lain yang menawarkan sarana dan prasarana yang lebih baik.
"Saat ini, kebanyakan industri di Jawa Tengah masih bersifat ‘footlose’ atau mudah hengkang ke tempat lain," katanya di Semarang, Selasa.
Menurut dia, salah satu keringanan yang membuat industri tertarik masuk ke Jawa Tengah adalah upah buruh yang lebih rendah dibandingkan daerah lain.
"Jika nanti ada daerah yang menawarkan upah buruh lebih rendah dari Jawa Tengah maka perusahaan-perusahaan tersebut akan pindah ke daerah itu," katanya.
Terkait hal tersebut, pihaknya menilai industri di sektor lain perlu dikembangkan terutama industri yang bersifat lokal. Salah satu industri yang cukup potensial dikembangkan adalah industri pariwisata.
"Sektor pariwisata ini di dalamnya adalah industri perhotelan, di Jawa Tengah sendiri sekarang ini semakin banyak hotel," katanya.
Selain itu, sektor yang juga potensial adalah pertanian. Pihaknya menilai, Pemerintah Jawa Tengah sudah cukup baik dalam mendukung pengembangan sektor ini, salah satunya dengan membangun infrastruktur yang memudahkan pendistribusian produk-produk pertanian ke pasar.
"Langkah lain adalah Pemerintah juga aktif membangun embung-embung di sejumlah daerah untuk pengairan pertanian," katanya.
Dengan digarapnya sektor pertanian diharapkan ketersediaan komoditas pokok di Jawa Tengah semakin terjamin.
"Dengan begitu inflasi dapat terkendali dan pertumbuhan ekonomi lokal semakin baik," katanya.
Tautan : http://jateng.antaranews.com