Peningkatan artikel ilmiah pada jurnal internasional penting artinya dalam menunjang internasionalisasi sebuah universitas. Karena, semakin tinggi jumlah publikasinya, angka kredit dalam indikator penilaian pemeringkatan perguruan tinggi juga semakin meningkat.
Sebagai bagian dalam menyikapinya, tak dimungkiri peningkatan kemampuan penulisan artikel dan jurnal bagi para dosen dalam sebuah perguruan tinggi perlu semakin digenjot dan dirangsang. Seperti halnya yang terlihat di Unika Soegijapranata Semarang.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (26/4/2018) petang, selama dua hari yakni Rabu (25/4/2018) dan Kamis (26/4/2018) ini, Unika Soegijapranata Semarang menggelar Bengkel Manuskrip Penulisan Artikel Jurnal Internasional Bereputasi.
Kegiatan yang dilaksananakan di Ruang Seminar Gedung Mikael Unika Jalan Pawiyatan Luhur IV Nomor 1 Bendan Dhuwur Kecamatan Banyumanik Kota Semarang tersebut pun menghadirkan tiga narasumber.
Yakni Ketua Prodi Manajemen STIE Surakarta Dr Elia Ardyan, Dosen Teknik Elektro Unika Soegijapranata Prof Dr Slamet Riyadi, dan Peneliti di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unika Soegijapranata Dr J Wijanto Hadipuro.
“Kegiatan penulisan artikel jurnal internasional merupakan acara resmi universitas yang dimulai tahun lalu dan tujuannya adalah mengumpulkan dosen-dosen Unika yang sudah mendapat hibah kemudian sudah memiliki artikel,” kata Wakil Rektor I Bidang Akademik Unika Soegijapranata Dra Cecilia Titiek Murniati.
Dari kegiatan itu, lanjutnya, selanjutnya secara bersama-sama para dosen Unika menyelesaikan draftnya serta mensubmitnya. Dan tidak dimungkiri jika ada cukup banyak dosen Unika yang berpotensi untuk menulis. Tetapi untuk duduk menulis dan meluangkan waktu itu susah.
“Mungkin karena biasanya mereka telah padat dengan kegiatan masing-masing baik sebagai pejabat struktural, tugas kepanitiaan, maupun lainnya. Sehingga cukup sulit untuk duduk dan meluangkan waktu bersama,” jelasnya.
Hal itu yang kemudian menggagas pimpinan Unika Soegijapranata Semarang untuk menggelar kegiatan tersebut dan pelaksanaannya pun rutin di tiap tahun. Menurut Cecilia, agar mereka bisa berkonsentrasi, saling mensupport satu sama lain, saling mengetahui trik atau tips apa yang diperlukan.
“Serta tentunya bisa saling sharing informasi terkait penulisan artikel ilmiah. Dan tidak kalah pentingnya yaitu belajar dari para pakar-pakar yang sudah pengalaman di bidangnya,” tambahnya.
Dr Elia dalam kesempatan itu pun berkisah tentang pengalamannya dalam mempublikasikan hasil karyanya di jurnal internasional terindeks scopus. Menurutnya, yang perlu dipersiapkan dari awal adalah perencanaan, riset, menulis, dan submit.
“Dan tentu saja ini harus banyak praktik. Jadi tidak hanya mendengarkan. Adapun faktor yang menjadi kendala dalam penulisan artikel jurnal internasional bereputasi biasanya adalah adanya image sulit pada internasional terindeks scopus.
“Kedua, adanya kendala bahasa dan yang paling sering dijumpai yaitu rasa malas serta menulis itu sering menjadi pilihan terakhir. Hal itu karena meneliti biasanya banyak cost dan harus rugi di awal. Padahal, sebenarnya ada banyak manfaat yang akan didapat oleh penulis sendiri,” sambungnya.
Saat ditanya tentang trik atau tpis yang perlu diketahui terkait penulisan artikel jurnal internasional bereputasi, dia menjelaskan, hal yang paling baik adalah menyukai, kalau memang ingin tembus di jurnal internasional terindeks scopus. Hal berikutnya adalah melakukan.
“Artinya, seberat apapun harus dilakukan, peneliti menulis dan bisa mensubmit di jurnal internasional. Saran lain, penelitian dilakukan secara kelompok dan dalam kelompok ada orang yang memiliki pengalaman sehingga teman-teman yang belum punya pengalaman bisa mendapat panduan,” bebernya.