Unika Soegijapranata telah menetapkan tiga mahasiswa menjadi mahasiswa terbaik atau Student Of The Years (SOTY) 2022.
Ketiganya yakni Juara 1 Maxine Phoa dari Fakultas Ilmu Komputer, Juara 2 Oryza dari Fakultas Bahasa dan Seni serta Juara 3 Gregory Jimmy dari Fakultas Ekonomi Bisnis.
Ketua Panitia SOTY 2022, Evelyna Nissi Adjikusuma mengatakan SOTY adalah ajang mencari mahasiswa terbaik. Semua mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk ikut SOTY. Namun untuk menjadi juara, ada proses seleksi yang harus dilalui.
“Para pendaftar diseleksi melalui berbagai hal seperti wawasan kebangsaan, budaya, karantina dan lain lain,” kata wanita yang akrab disapa Evyn ini, saat jumpa pers, Jumat (29/7/2022).
mahasiswa terbaik kata dia, tak hanya soal penampilan dan kepintaran. Tetapi juga mengerti soal kebangsaan. Para peserta yang ikut SOTY ini ada dua orang dari 10 Fakultas. Sehingga ada 20 peserta. Dari tingkat fakultas ini, mereka kemudian maju ke tingkat universitas untuk masuk babak final dengan menetapkan tiga juara.
“Proses seleksi berjalan hampir satu semester. Para pendaftar melengkapi dengan berbagai dokumen, satu diantaranya yang penting yakni karya tulis,” jelasnya yang merupakan juara satu SOTY tahun 2021 ini.
Karya tulis ini harus yang inovatif dan kreatif. Selain itu, kata dia, dalam menjelang finalis tiga juara ini, ada tahap karantina. Karantina dimaksudkan agar para juri mengetahui sikap dan perilaku sehari-hari para finalis.
Rektor Unika Soegijapranata Semarang Ferdinandus Hindiarto mengatakan SOTY sebenarnya ajang evaluasi Fakultas dan Program studi. Evaluasi dalam arti menginformasikan kepada fakultas atau program studi tentang perilaku mahasiswa yang telah dididik.
“Rata-rata yang ikut kan mahasiswa semester tiga dan empat. Mereka sudah mengalami perkuliahan. Misal kemudian mereka ngomong ndak jelas, ide nggak punya berarti kan ada apa dengan pendidikannya. Itu fungsi pertama, untuk evaluasi,” kata Ferdi.
Yang kedua, tentu sebagai apresiasi kepada mahasiswa yang berperilaku baik. Pemenang SOTY akan mewakili Unika dalam berbagai event baik tingkat daerah, nasional maupun internasional.
“Dalam SOTY ini kita tak hanya soal urusan kognitif mahasiswa, tapi juga soal karakter,” jelasnya
Dalam memilih juara, tahun ini pihaknya menggandeng juri eksternal seperti dari perusahaan narabahasa, Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Semarang dan lain lain.
Wakil Rektor Unika Bidang Kemahasiswaan, Akademik dan Alumni Berta Bekti Retnawati mengatakan ajang SOTY tak hanya memilih mahasiswa dengan nilai baik. Tetapi juga dinilai dari keaktifannya dalam berbagai kegiatan kampus.
“Mereka yang jadi juara ini jadi role model perilaku, lulus tepat waktu, punya banyak jaringan, dan lain lain,” kata Berta.
Dalam ajang SOTY, kata dia, kemampuan bahasa inggris mahasiswa juga dinilai. Bahasa inggris, kata dia, menjadi hal penting untuk masuk dunia global.
Juri eksternal, Ivan Razela Lanin yang merupakan Direktur Narabahasa mengapresiasi adanya SOTY ini.
“Ini bagus sekali, dalam SOTY ada empat hal yakni kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan berpikir kritis,” jelasnya.
Unit Pengembangan Pastoral Pendidikan Keuskupan Agung Semarang Romo Denny Sulityawan Pr mengatakan SOTY ini menjadi panggung intelektualitas mahasiswa.
“SOTY menjadi bangunan kerangka berpikir dan struktur pemikiran dari para mahasiswa,” tandas dia.
#https://kuasakata.com/read/berita/56653-ini-tiga-juara-soty-2022-unika-soegijapranata