Jimmy Christofer (21) didaulat sebagai wisudawan terbaik pada Wisuda periode 1 tahun 2022 Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Kota Semarang.
Ia pun berkesempatan menyampaikan pidato berbahasa Inggris di hadapan para wisudawan lain dan orang tua yang hadir di Gedung Albertus Lantai 3 Kampus Unika Soegijapranata pada Sabtu (19/3/2022) siang.
Dalam pidatonya, Jimmy berdoa semoga apa yang dicita-citakan para wisudawan bisa tercapai, baik itu bekerja maupun berwirausaha.
Ia meyakini dalam berproses harus terus melangkah dan bertumbuh.
“To give your best, no matter what the circumstances. And nobody in human nature is greedy and the feeling of never enough, when did enough, be enough. I want to preach a happy goal of lucky life,” pesannya dalam pidato tersebut.
Sementara itu dalam Kronik Edisi 138 Wisuda 1 Tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Unika Soegijapranata, Jimmy menyandang Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sempurna, 4,00.
Selain itu, pria kelahiran Pekalongan 20 Oktober 2000 dan putra dari Bustan Rudy Multan dan Susi berhasil menorehkan 25 penghargaan mulai dari tingkat fakultas hingga internasional.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Ferdinand Hindiarto selaku Rektor Unika Soegijapranata mewisuda 344 wisudawan dari jenjang doktoral, magister, sarjana, diploma 3, dan profesi.
Dr. Ferdinand berharap ini merupakan wisuda bauran terakhir dan berharap pada wisuda periode 2 yang berlangsung Juni 2022 mendatang bisa sepenuhnya tatap muka.
“Karena saya bisa merasakan suka cita saat wisuda tatap muka dan pada wisuda kali ini hanya mengundang wisudawan terbaik beserta orang tua atau wali,” ujarnya di hadapan rekan wartawan.
Ferdinand menambahkan, sementara wisudawan lain yang hadir dalam wisuda tatap muka, bisa hadir secara dalam jaringan (daring) melalui Zoom Meeting.
Ia pun mengaku pada wisuda kali ini sangat bergembira karena pada wisuda kali ini sejumlah putra dari rekan karyawan dan dosen Unika Soegijapranata diwisuda.
Pasalnya, putra dari Surono dan Ngadijo, rekan kerja Dr. Ferdinand di bagian rumah tangga dan keamanan juga turut diwisuda hari ini.
Ia mengatakan pencapaian tersebut melebihi dari prestasi apapun karena para rekan kerja tersebut bisa memberikan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
Harapannya setelah diwisuda bisa turut meningkatkan taraf hidup keluarga.
Tak hanya buah hati dari rekan kerja Dr. Ferdinand, ada pula anak kembar yang lulus bersama dengan IPK sama dari program studi (prodi) yang sama juga.
“Saya berpesan dua hal dari keadaan tidak pasti saat ini, yakni proses hingga lulus dan wisuda telah melalui berbagai macam rintangan yang telah dilalui dengan keyakinan yang dimiliki. Untuk pesan kedua ini melalui kolaborasi,” ujarnya.
Kolaborasi dan jejaring telah ditanamkan di Unika sejak mahasiswa masuk melalui program.
Bahkan Dr. Ferdinand menaikkan peran alumni dengan memberikan kuliah di Unika Soegijapranata dan membagikan ilmu yang dimiliki berikut masalah yang kini dihadapi oleh para alumni di bidang pekerjaan maupun usahanya.
Dengan demikian, mahasiswa memiliki gambaran permasalahan masa kini dan proyeksi permasalahan di masa depan setelah ia lulus dan bekerja.
Metode perkuliahan tersebut sudah diterapkan sejak semester ini dengan harapan pembelajaran berlangsung menyenangkan bagi para mahasiswa.
Mahasiswa juga diharapkan belajar dengan metode belajar berbasis proyek, belajar berbasis permasalahan, diskusi, adu argumen, hingga turun ke lapangan.
“Inilah peran alumni yang kami libatkan dalam proses perkuliahan, dalam satu semester kami berikan 2-3 kali kesempatan bagi para alumni dan kami gunakan pembelajaran digital untuk menjangkau alumni di mancanegara,” tambahnya.
berita serupa:
https://jateng.tribunnews.com/2022/03/23/video-sosok-jimmy-christofer-wisudawan-terbaik-unika-soegijapranata