Pada ajang Festival Literasi Virtual (FLV) yang diselenggarakan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang, Perpustakaan Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang mengukir prestasi dengan menjadi runner up kategori pameran literasi virtual. Dalam ajang ini ditampilkan 15 inovasi yang terdiri Virtual Reality (VR) Library, Augmented Reality (AR) Assistant, Hologram Library atau HOLY, dan Simulator Teknologi Pembelajaran (STELA).
Perlu diketahui jika inovasi VR Library merupakan perangkat Virtual Reality (VR) bagi mahasiswa yang akan memberikan pengalaman baru dalam hal literasi digital dengan mencari pustaka di ruang virtual. Sedangkan Inovasi Augmented Reality (AR) Assistant merupakan layanan yang dilakukan melalui aplikasi smartphone di mana Teknologi Augmented Reality (AR) akan menggabungkan realitas nyata (buku dan rangkumannya) dengan realitas digital (sosok pustakawan yang menerangkan ringkasan buku). Mahasiswa dapat mengarahkan kamera smartphone-nya pada sampul buku untuk melihat kemunculan pustakawan.
Sementara itu inovasi Holy atau Hologram Library memungkinkan sosok virtual muncul ketika mahasiswa masuk ke dalam perpustakaan untuk menyapa nama pengunjung serta menginformasikan status peminjaman buku. Lalu Stela atau Simulator Teknologi Pembelajaran layaknya customer service yang memungkinkan mahasiswa mencari berbagai informasi secara virtual dengan menyediakan booth yang dilengkapi dengan teknologi sensor dan Virtual Reality.
Prestasi ini menjadi sesuatu yang membanggakan bagi Perpustakaan Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang karena ajang ini merupakan kompetisi yang pertama kali dilakukan selama masa pandemi. “Kegiatan pameran secara virtual adalah yang pertama kalinya kita ikuti selama masa pandemi COVID-19. Dalam kegiatan tersebut Perpustakaan Unika Soegijapranata berhasil menjadi runner-up kategori stand pameran FLV,” ujar Kepala Perpustakaan Unika Soegijapranata Rikarda Ratih Saptaastuti Ssos, MIKom .
Ratih mengatakan jika prestasi yang diraih Perpustakaan Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang ini berasal dari dukungan berbagai pihak diantaranya pimpinan universitas, para dosen, para mahasiswa dan seluruh civitas akademika. Dengan adanya prestasi ini diharapkan perpustakaan Unika Soegijapranata bisa terpacu untuk selalu berkembang dan berinovasi dalam meningkatkan mutu layanannya.
Dalam Festival yang bertajuk “Merdeka Membaca di Masa Pandemi Covid 19” ini dihadirkan tiga juri yang bertugas melakukan seleksi dalam pameran literasi virtual. Ketiga juri tersebut antara lain Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin. Sebelum berhasil menjadi runner up, Perpustakaan Unika Soegijapranata menjalani tahap seleksi dan masuk nominasi sepuluh besar hingga akhirnya masuk dalam babak lima besar dan menjadi juara dua setelah dikalahkan oleh Disbudpar Kota Semarang sebagai juara pertama.
Hendrar Prihadi selaku Wali Kota Semarang berkesempatan menyerahkan anugerah kompetisi dalam ajang Festival Literasi Virtual (FLV) tersebut. Ia sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh perpustakaan terlebih di masa pandemi COVID-19 ini. Ia berharap agar semangat literasi akan meningkat dengan adanya prestasi yang diraih. “Perpustakaan telah melakukan inovasi dan pengembangan layanan alternatif di tengah pandemi COVID-19. Dengan begitu perpustakaan bisa meningkatkan semangat literasi,” ujar orang nomor satu di kota Semarang dalam keterangan tertulis yang diterima Pingpoint.co.id (13/9/2021).
►https://pingpoint.co.id/berita/jadi-runner-perpustakaan-unika-soegijapranata-tingkatkan-layanan/