Di era konvergensi media seperti sekarang ini tersedia berbagai peluang di bidang teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga kesenian. Urgensinya antara lain untuk menginformasikan keberadaan mereka pada masyarakat, yakni mempromosikan pergelaran kesenian, menjual tiket atau info-info sekitar pementasan. Sejalan dengan itu, bekerjasama dengan perguruan tinggi Unika Soegijapranata Semarang, Ngesti Pandawa pada 2017 meluncurkan media sosial (medsos) dan aplikasi Android untuk membuka akses informasi dan komunikasi.
Secara spesifik tujuan dari pemanfaatan media sosial ini adalah menyebarkan informasi kegiatan WO Ngesti Pandawa kepada masyarakat lokal, nasional, bahkan internasional. Ini bisa terjadi karena informasi bisa diakses di seluruh dunia. Juga kemungkinan akses transaksi ticketing secara global untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan demikian Ngesti Pandawa akan lebih dekat dengan masyarakat dan bisa menyampaikan informasi yang terkait dengan jadwal pertunjukan, kegiatan dan berbagai pengetahuan lain tentang Ngesti Pandawa.
Agar tontonan, informasi, dan layanan dari Ngesti Pandawa dapat diakses oleh masyarakat baik dalam maupun luar negeri, maka pada 20 Mei 2017 diluncurkan media sosial dan aplikasi mobile. Sembilan media yang diluncurkan adalah website www.ngestipandawa.com, Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, Wikipedia, Google Map, TripAdvisor, dan Aplikasi Android “Ngesti Pandawa” yang bisa diunduh melalui Google Play.
Dari pihak Unika Soegijapranata dalam peluncuran itu diwakili Dr. Ridwan Sanjaya (Sistem Informasi), Dr. Rachmad Djati (Psikologi), Tjahjono Rahardjo, MT (Lingkungan dan Perkotaan), dan Albertus Dwiyoga (Sistem Informasi).
Dengan adanya sembilan media tersebut, diharapkan Ngesti Pandawa dapat lebih dekat dengan masyarakat. Berbagai informasi dan pengetahuan dapat dengan cepat diperoleh oleh masyarakat. Bahkan bagi wisatawan dari luar negeri juga dapat memanfaatkannya untuk pemesanan tiket pertunjukan. Hal itu sekaligus akan mempermudah akses bagi pihak luar untuk dapat melakukan transaksi tiket pertunjukan dari tempatnya masing-masing secara online.
Peluncuran aplikasi itu dibarengkan dengan pertunjukan gabungan antara kalangan akademisi dan profesi kedokteran pada 20 Mei 2017 dengan lakon Gatutkaca Rante. Lakon ini sebagian besar dimainkan para dokter dari Undip sangat sesuai dengan lakon kontekstual, yaitu upaya literasi dengan maraknya berita isapan jempol (hoax) menyesatkan.
►https://joss.co.id/2020/06/jalan-sunyi-wo-ngesti-pandawa-usaha-pemanfaatan-medsos-wo-ngesti-pandawa/