Riwayat bus bumel Solo-Jogja PP terancam tamat, bukan hanya karena trayeknya yang “digasak” bus patas Surabaya-Jogja, tapi juga transportasi massal yang jauh lebih baik tak lama lagi. KRL Solo-Jogja bisa mengakhiri riwayat bus-bus itu jika tidak berubah.
Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Riset Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mencermati persaingan antar moda transportasi jalur darat trayek Solo-Jogja saat ini sudah tidak kompetitif.
“Saat ini sudah tidak sehat. Time table yang disusun sejak 1990-an juga sudah tidak relevan diterapkan dengan kondisi lalu lintas saat ini. Apalagi nanti ketika KRL Solo-Jogja resmi beroperasi. Bumel bisa tamat. Pemerintah sudah saatnya mencari solusi semacam subsidi bagi kereta api agar tarif bus dan kereta api bisa bersaing,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (31/7/2016).
Tautan : http://www.madiunpos.com