Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang menambah jumlah guru besar (gubes) atau profesor menyusul dikukuhkannya Prof Dr Ir Slamet Riyadi MT sebagai guru besar bidang Teknik Elektro oleh Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr Ridwan Sanjaya SE SKom MSIEC di kampus Unika Kamis (11/01/2017).
Pengukuhan dosen teknik elektro Unika Soegijapranata lulusan Undip (S1) dan ITB (S2) dan ITB-INPT Perancis (S3) ini menjadikan Unika saat ini memiliki 7 guru besar. Prof Dr Slamet Riyadi tercatat sebagai guru besar bidang teknik elektro pertama se-Jateng.
Pada pengukuhannya nanti Prof Slamet Riyadi menyampaikan pidato pengukuhan tentang “Peran Konverter Statis dalam Teknologi Ramah Lingkungan”, terkait peran ilmu elektro dalam upaya ramah lingkungan sejalan dengan kebijakan teknologi ramah lingkungan yang semakin gencar dicacangkan pemerintah.
"Saya mengangkat persoalan elektronika daya lewat converter statis (berbentuk saklar on off berkecepatan tinggi) yang bisa dikembangkan untuk berbagai peralatan mesin atau kendaraan sehingga bisa berkontribusi pada green technology. Teknologi ini banyajk diaplikasi pada berbasi riset panel surya dan di bidang electric vehicle atau kendaraan elektrik yang mulai berkembang pesat saat ini” ujar Prof Dr Slamet Riyadi MT didampingi istri Lucia Ida Arianti dan anak-anak Prof Slamet Rahayu (Maria Nungky Prameswari, GTheresia Natalia Dewantari, dan Elizabeth Devina Maharani) di Semarang, Rabu (10/01/2018).
Terkait dengan perkembangan kendaraan atau mobil listrik Indonesia, menurut Prof Slamet Riyadi, pemerintah saat ini bekerjasama dengan pihak luar negeri. Sehingga pihak luar negeri harus membuat mobil ramah lingkungan, mobil hibrida. Sekaligus pengembangan mobil nasional dengan mengangkat dan mengembangkan mobil SMK yang diinginkan Presiden Jokowi harus berbasis ramah lingkungan.
Rektor Unika Soegijapranata Semarang Prof Dr F Ridwan Sanjaya SE SKom MSIEC menyampaikan apresiasi atas prestasi Prof Dr Ir Slamet Riyadi MT sebagai guru besar dan pertama di Jateng untuk bidang ilmu teknik elektro se Jateng. Berharap bisa memacu dosen bergelar S3 lainnya di Unika segera meraih jabatan fungsional tertinggi guru besar.