Singapura merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan untuk berlibur. Selain tempat wisata yang disediakan beragam, Singapura dikenal sebagai negara dengan kebersihan dan kedisiplinan yang tinggi sehingga menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Belum lama ini, saya dan temanteman berkunjung ke Singapura dalam program Kunjungan Industri bersama 14 mahasiswa jurusan Game Technology Fakultas Ilmu Komputer Unika Soegijapranata Semarang. Singapura menjadi negara pilihan kami karena kemajuan teknologi di sana sangat pesat dan terdapat perusahaan game ternama, yaitu Unity, yang sesuai dengan program studi kami.
Selain melakukan kunjungan industri di Singapura, kami juga merencanakan kegiatan berwisata. Beberapa orang beranggapan bahwa melakukan kunjungan wisata ke luar negeri akan menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Namun, ternyata dengan anggaran minim kita tetap bisa berlibur ke luar negeri asal tahu caranya. Salah satunya berangkat ala backpacker.
Kita harus melakukan perencanaan yang matang, kemudian pastikan tujuan destinasi wisata yang akan dikunjungi sehingga kita dapat memperkirakan biaya. Cek secara berkala harga tiket pesawat dan penginapan supaya mendapatkan harga terbaik.
Pemesanan tiket pesawat dan penginapan jauh-jauh hari sebelum hari keberangkatan akan mendapatkan peluang besar untuk menikmati promo menarik yang ditawarkan beberapa aplikasi travel online. Pada saat itu, kami mendapatkan harga tiket pesawat Jakarta- Singapura Rp 250.000 untuk sekali perjalanan.
Harga tersebut merupakan harga promo yang saya dapatkan dari harga awal Rp 650.000. Kami sengaja membeli tiket pesawat lima bulan sebelum keberangkatan. Untuk penginapan, kami memesan empat bulan sebelumnya dan mendapatkan harga promo kembali dari harga awal Rp 850.000/malam menjadi Rp 150.000/malam, sudah termasuk sarapan. Terjangkau bukan?
Sarana Transportasi
Hal yang tidak kalah penting selain penginapan saat bepergian ke luar negeri adalah sarana transportasi. Kereta Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) adalah sarana transportasi yang paling efiesien di sana. Setelah mendarat di Bandara Changi, untuk melakukan perjalanan menuju penginapan ataupun lokasi lain yang berada di luar bandara kita bisa menggunakan kereta MRTatau LRT.
Selain harga yang ditawarkan terjangkau, MRTdan LRTjuga dapat menghemat waktu tepuh jarak dibandingkan menggunakan transportasi lain seperti bus atau taksi. Bagi wisatawan yang ingin berlibur di Singapura dan ingin menggunakan transportasi MRT, Bus atau transportasi lain perlu membeli kartu EZ-Link yang digunakan sebagai alat pembayaran pengganti uang tunai.
Pada hari pertama, setelah keluar dari Bandara Changi, kami bergegas menuju penginapan Gallery Hostel yang terletak di 263 Lavender St. Kami memilih penginapan tersebut karena dekat dengan angkutan umum bus dan tidak jauh dari tujuan industri yang akan kami datangi. ChinaTown adalah tujuan kami untuk mencari makan malam yang terkenal dengan beragam menu.
Dengan bus, butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai ke sana dari penginapan. Selain dapat berburu oleh-oleh dan kuliner yang beraneka ragam, pengunjung bisa mengabadikan momen di Buddha Tooth Relic Temple & Museum yang lokasi berada di kompleks ChinaTown. Pada hari kedua, kami melakukan kunjungan industri ke perusahaan Game Engine Unity yang terletak di gedung Front Harbour Centre di kawasan Maritime Square dengan menggunakan MRT.
Dalam kunjungan tersebut kami mendapatkan ilmu bagaimana mengembangkan game engine dan pemasarannya. Setelah selesai makan siang, kami melanjutkan perjalanan untuk berwisata ke tempat-tempat yang menjadi ikon Singapura, di antaranya Patung Merlion, Sentosa Island, dan Bugis Junction.
Perjalanan kami mulai dari Harbour Front Centre menuju Sentosa Island dengan menggunakan MRTdan dilanjutkan dengan menggunakan Sentosa Express yang berada di Vivo City lantai 3 dengan biaya 3 dolar Singapura atau sekitar Rp 28.000 per orang.
Selanjutnya adalah melakukan kunjungan ke tempat hiburan yang paling terkenal di Singapura, yaitu Resort World Sentosa. Di sana terdapat Universal Studio Singapore (USS) dan beberapa wahana lain seperti SEA Aquarium, Adventure Cove Waterpark, Dolphin Island, Trick Eye Museum, Royyal Albatross Sunset Sail, dan Attraction Pass .
Museum ArtScience
Selain dapat berwisata dan menikmati hiburan pengunjung Resort World Sentosa juga dapat belajar mengenai dunia laut yang terdapat di SEAAquarium. Akuarium raksasa yang menampilkan berbagai macam hewan laut seperti ikan hiu, lumba-lumba, dan bintang laut memberikan wawasan kepada pengunjung. Setelah selesai mengunjungi Sentosa Island yang sangat luas, kami melanjutkan perjalanan menuju Merlion Park yang berada di 1 Fullerton Rd.
Kemudian diseberang patung Merlion terdapat Marina Bay Sands yang berbentuk kapal dan berada di atas tiga gedung besar. Bangunan kapal yang berada di bagian atas tiga gedung tersebut merupakan jembatan penghubung antargedung yang menjadi pusat hiburan. Marina Bay Sands memiliki fasilitas yang lengkap untuk dikunjungi.
Di sana tersedia kamar hotel dengan beragam tarif, kasino, restoran, pusat perbelanjaan, kolam renang, kelab malam, dan museum. Museum ArtScience yang berada di Marina Bay Sands merupakan museum yang berisikan informasi mengenai ilmu sains, kesenian, teknologi dan budaya. Desain bangunan museum yang terinspirasi bentuk bunga lotus itu menyuguhkan keindahan tersendiri dan berbeda dari museum pada umumnya.
Tiket masuk dijual seharga 17 dolar Singapura atau sekitar Rp 160 ribu bagi pengunjung usia di atas 12 tahun. Untuk pengunjung yang masih berstatus sebagai pelajar cukup membayar tiket masuk museum sebesar 14 dolar dengan menunjukkan kartu pelajar, sedangkan anak usia 2- 12 tahun dikenakan biaya 10 dolar.
Setelah selesai mengunjungi Merlion Park, kami melanjutkan perjalanan menuju pusat perbelanjaan Bugis Street untuk membeli oleh-oleh dengan harga yang cukup murah. Deretan kios pedagang yang berada di sepanjang pusat perbelanjaan menawarkan beragam suvenir seperti gantungan kunci, kaos, tas, dan makanan khas. Tujuan kunjungan terakhir kami adalah James Cook University.
Universitas ini menjadi salah satu pilihan kunjungan kami karena memiliki museum game yang sesuai dengan program studi kami, yakni Game Technology. Museum ini memiliki koleksi berbagai game, mulai gamelama yang dibuat puluhan tahun yang lalu hingga yang terbaru. Dari kunjungan tersebut, kami dapat mengetahui perkembangan dunia game. (25)
—Okky Octavia Ratna Sari, penerima beasiswa unggulan Kemendikbud
(►Suara Merdeka 23 April 2017 hal. 17, http://berita.suaramerdeka.com)