PRESIDEN RI ke 5 Ibu Megawati Soekarnoputri saat meresmikan Monumen Proklamator Soekarno di halaman kantor Lembaga Ketahanan Nasional Jakarta dalam sambutannya yang ditulis pada Harian Kompas (26/5) beliau mengatakan bahwa bangsa Indonesia perlu manyadari kekuatan karakter dirinya di tengah percaturan politik global. Salah satu ,karakter yang penting adalah keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa. Oleh karena itu, keberagaman harus terus dijaga dengan rasa persatuan.
Jika kita analisa dan perhatikan dari pidato Ibu Megawati tersebut, beliau mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menyadari tentang hakekat keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Perlu kita sadari Indonesia sebagai negara terbesar ke 4 dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta di dunia setelah Cina dengan jumlah penduduk sekitar 1,2 Milyar, India sekitar 1,06 Milyar dan selanjutnya di posisi ke 3 Amerika Serikat dengan jumlah penduduk sekitar 294 juta. Kehidupan beragama di Indonesia tumbuh subur dibuktikan dengan kerukunan dan sikap toleransi pemeluk dari 6 (enam) agama yaitu Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu dan Konghuchu dalam hidup berdampingan. Indonesia juga memiliki suku bangsa sekitar 1228 suku yang hidup dari barat (Aceh Nanggro Darusallam) sampai timur (Papua) serta lebih dari 13.000 pulau pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Hal ini tentunya tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia memiliki keberagaman sehingga munculnya kelompok mayoritas dan minoritas, sehingga akan lebih mudah munculnya konflik-konflik atau gesekan-gesekan yang menimbulkan perpecahan bangsa.
Kekayaan Bangsa
Keberagaman dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaaan-perbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa, ras, agama, budaya, ideologi budaya (masyarakat yang majemuk). keberagaman dalam masyarakatadalah sebuah keadaaan yang menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam atau jenisnya dalam masyarakat. Dengan melihat arti dari keberagaman tersebut Indonesia sejak negara ini didirikan oleh para founding father’s sudah memiliki perbedaan-perbedaan atau keberagaman sehingga sebagai penerus dan pemilik negeri yang subur dan makmur ini harus selalu sadar bahwa kita mempunyai warisan dan kekayaan bangsa dari para pendiri bangsa ini yaitu Keberagaman. Sebagai sebuah kekayaan bangsa keberagaman sangatlah selalu dijaga dengan cara mengajak generasi muda untuk semakin menghidupi dan mempelajari tentang bagaimana keberagaman dan persatuan dibangun dan diperkuat.
Mengutip pernyataan Gubernur Lemhanas Agus Widjojo (Kompas, 26/5) Ilmu Geopolitik dibutuhkan untuk mengerti posisi kekuatan bangsa Indonesia di tengah percaturan dunia. Jika kita simak bersama nampaknya generasi muda perlulah mempelajari ilmu Geopolitik karena dengan mempelajari ilmu tersebut hati dan pikiran generasi muda akan semakin terbuka dan menyadari bahwa Indonesia beragaman merupakan negara yang mempunyai sebuah kekayaan dan warisan bangsa tentang keberagaman dari berbagai unsur yang tidak dimiliki oleh bangsa lain di dunia sekarang ini. Selain mempelajari keberagaman dan persatuan, generasi mudahendaknya memperoleh pendidikan yang menekankan pada penanaman kepribadian atau karakter.
Pendidikan pertama yang harus ditekankan adalah mengedepankan pada menghargai hakekat manusia sangatlah diharapkan dapat diajarkan sejak muda, meminjam istilah Romo Drijarkara, SJ adalah Memanusiakan Manusia. Hal ini haruslah dilaksanakan sejak pendidikan dalam keluarga bagaimana kita membekali kehidupan agama para orang muda. Dan kita sebagai orang yang lebih dewasa haruslah memberikan contoh bagaimana kita menjalankan kehidupan agama dengan tindakan-tindakan yang nyata bukan pada teori-teori saja.
Pendidikan yang kedua pada pendidikan yang mengarah pada sikap positif maksudnya adalah dalam pikiran manusia harus selalu ditanamkan sikap positif jadi selalu memikirkan hal-hal yang baik saling menghargai, membantu, rnelayani dll.
Pendidikan ketiga adalah pendidikan religiusitas karena dalam pendidikan itu selalu mengedepankan tentang penyadaran dalam diri dan perilaku manusia yang sempurna sebagai ciptaan Tuhan dalam menghadapi kehidupan masyarakat yang heterogen dan kompleks.
Keberagaman sebuah Kurnia
Jika kita semua telah menyadari bahwa keberagaman adalah warisan dari para pendiri bangsa, Indonesia maka sudah patutnyalah kita jaga dan rawat keberagaman ini dengan sikap dan sifat yang mengedepankan penghormatan dan penghargaan kepada seluruh insan yarig hidup di bumi pertiwi ini. Dengan mengedepankan sikap toleransi kepada setiap individu maka bangsa Indonesia akan terlindungi dan terlepas dari bahaya radikalisme yang ingin memecah kesatuan dan persatuan NKRI. Maka sudah sepantasnyalah masyarakat Indonesia mulai dari pemimpin sampai rakyatnya haruslah semakin menyadari bahwa Keberagaman bagi bangsa Indonesia adalah suatu kurnia dari Sang Pencipta yang diwariskan kepada insan-insan yang hidup di negarara ini melalui para pendtiri bangsa. Tentunya sebagai pewaris dan pemilik bangsa wajib untuk memelihara dan mengusahakan agar keberagaman ini sebagai rahmat dan berkat yang tidak semua bangsa di dunia ini memiliki. Karena manusia yang bisa menyadari kurnia yang dimilikinya, niscaya bisa menghargai dan menciptakan kembali kurnia tersebut.
____________________________
Drs. Ign. Dadut Setiadi, MM
Pengajar Prodi Ilmu Komunikasi dan
Anggota The Soegijapranata Institute Unika Soegijapranata Semarang
(►Tribun Jateng 7 Juni 2017 hal. 2, https://jateng.uri.co.id)
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah