Salah satu Tim Kedaireka Unika Soegijapranata, kini sedang melakukan penelitian sekaligus bentuk pengabdian, yang berjudul “Optimalisasi Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro dengan Modernisasi dan Digitalisasi Sistem untuk Meningkatkan Produksi Energi Terbarukan pada IPP Irigasi Banjarnegara”.
Penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan Matching Fund Kedaireka tahun 2022 yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Adapun yang berkontribusi dalam penelitian yakni Arifin Wibisono S.T., M.T., Prof. Dr. Ir. Slamet Riyadi M.T., Dr. FI. Budi Setiawan S.T., M.T., Dr. Leonardus Heru P,S.T., M.T., serta 15 mahasiswa yang terpilih.
Menurut Arifin, Kabupaten Banjarnegara memiliki daerah aliran sungai dan saluran irigasi yang berpotensi guna Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM). Sebab, topografi wilayah yang berbentuk perbukitan terlihat berbeda dengan aliran sungai sehingga memicu menghasilkan energi listrik.
“Selain itu, adanya perbedaan elevasi aliran yang memadai hulu-hilir, daerah tangkapan air sungai tersebut memiliki hutan yang cukup terpelihara sehingga ketersediaan air cukup tersedia sepanjang tahun dengan karakteristik debit kontinyu,” ceritanya.
Arifin menambahkan, parameter analisis ekonomi energi seperti Pay Back Period (PBP), Net Present Value (NPV), dan Return of Investment (ROI), merupakan investasi bisnis di PLTM yang memiliki kelayakan lebih tinggi dibandingkan dengan sumber energi terbaru lainnya.
Oleh karena itu, pembangunan PLTM banyak dimiliki oleh swasta karena didukung oleh investor atau seperti konsorsium yang bertujuan untuk melakukan perjanjian pembelian listrik Power Purchase Agreement (PPA) dengan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang disebut dengan Independent Power Producer (IPP).
Dalam penelitian ini nantinya akan menggunakan teknologi mini-hydro power plant, yang termasuk ramah lingkungan karena tidak merusak kontur fisik alam, khususnya untuk tipe run-of-river.
Tipe tersebut berguna sebagai penahan air akan tetapi tidak untuk menyimpan air seperti bendungan pada umumnya.
Melainkan aliran air untuk menggerakan turbin yang dibuat tersendiri dengan cara memotong dan mengalihkan aliran air sungai melalui jalur tersendiri tanpa merubah aliran sungai sesungguhnya.
“Maka keuntungan dari PLTM dengan irigasi ini adalah dapat mencapai efisiensi tinggi sekitar 70% hingga 90%, serta capacity factor yang kurang lebih tingginya di atas 50%. Jadi capacity factor itu rasio yang menggambarkan seberapa keras turbin bekerja. Maka apabila level of predictability tinggi, variasinya dapat sesuai dengan pola hujan,” terangnya.
Bagi Arifin, efisiensi mesin suatu pembangkit menjadi salah satu parameter yang terpenting dalam menentukan performance saat mesin beroperasi dalam memproduksi energi listrik.
Melalui penelitian ini, dengan memanfaatkan variable aktif Dam Water Level, Tailrace Water Level atau Turbine Inlet Pressure, Load Generator dan Water Turbine Flow serta variable pasif berupa konstanta-konstanta dari data teknis peralatan yang terpasang, maka besarnya head loss serta efisiensi mesin dapat dimonitor secara realtime.
“Saat ini belum ada sistem yang mengukur tingkat efisiensi PLTM secara real time. Sistem monitoring efisiensi PLTM secara realtime adalah suatu sistem pengukuran efisiensi mesin yang bisa digunakan di semua PLTM (dengan kelengkapan instrumentasi yang ditentukan). Cara bekerja realtime berguna mengukur dan memonitor tingkat efisiensi mesin PLTM dengan mengukur besarnya energi potensial beserta rugi-ruginya dibandingkan dengan daya yang dihasilkan oleh generator (energi listrik),” jelasnya.
“Selain itu, sistem pengukuran efisiensi ini bisa pula digunakan sebagai salah satu acuan dalam proses pengambilan data mesin saat sebelum dan sesudah dilakukan pemeliharaan (General Inspection atau Mayor Overhaul) sehingga tingkat keberhasilan pekerjaan pemeliharaan dapat diukur dan dievaluasi serta dapat menjadi improvement untuk pemeliharaan berikutnya,” sambungnya.
#https://wawasan.co/news/detail/20045/kembangkan-pembangkit-listrik-tenaga-minihidro-dengan-digitalisasi-sistem-di-kabupaten-banjarnegara