Dua mahasiswi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang berhasil meraih juara ketiga Sayembara Nasional Kawasan Penunjang Wisata Religi Makam Sunan Ampel Surabaya dan Juara Harapan Sayembara Monumen Reog Ponorogo.
Kompetisi yang telah diselenggarakan pada Agustus 2022 oleh Krearture dan Pemerintah Kota Surabaya tersebut diikuti oleh Elliza Widya dan Jessica Caroline, mahasiswi angkatan 2019 Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD).
Elliza menyampaikan, kompetisi tersebut telah dimulai pada Kamis (23/6/2022), namun ia baru mendaftarkan sepekan sebelum batas pengumpulan tenggat akhir yakni Senin (8/8/2022).
“Ternyata kami lolos tahap seleksi hingga tahap 5 besar dan berkesempatan untuk presentasi secara daring (dalam jaringan, red),” ungkapnya pada Tribun Jateng, Kamis (29/9/2022) di Ruang Rapat Lantai 5 Gedung Hendricus Constant Kampus Unika Bendan Dhuwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.
Elliza menambahkan, dirinya mendapat undangan sebagai finalis untuk mempresentasikan kembali di hadapan Eri Cahyadi, selaku Walikota Surabaya pada Selasa (23/8/2022).
Ia menceritakan desainnya tersebut berkaitan dengan Ampel yang dapat dioptimalkan sebagai kawasan wisata religi dengan mendesain ulang dan menghilangkan beberapa bangunan.
“Kami ingin melalui desain yang kami rancang, Kawasan Religi Ampel menjadi bermanfaat bagi masyarakat dan pengunjung,” tambah Elliza.
Menambahkan keterangan Elliza, Jessica menyatakan Kota Surabaya lekat dengan perkotaan.
Desain yang keduanya ciptakan diharapkan bisa memberikan sesuatu yang berbeda dengan menghadirkan hutan kecil di tengah kepadatan kota tersebut.
Ia ingin menghadirkan kawasan religi berkonsep penghijauan melalui desain yang dibuat sebagai penunjang dan fasilitas Kawasan Ampel.
Kebermanfaatan desain diharapkan dapat menghadirkan ruang untuk pengelola Kawasan Ampel, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), museum, pendidikan, pameran, hingga perkantoran.
“Tantangannya bagaimana menata banyak bangunan yang ada dalam satu kawasan,” terang Jessica.
Sementara itu, Desain Singo Mandala lolos sebagai Juara Harapan Sayembara Monumen Reog, Ponorogo.
Sayembara tersebut diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga bersama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur.
Tim ini menghadirkan desain monumen secara lebih modern dan simbolik, tanpa meninggalkan nilai sejarah yang melekat pada kesenian khas Ponorogo.
“Kami menonjolkan karakter singa dan merak yang ada pada reog ponorogo sebagai Singo Mandala,” tutur Jessica.
Sementara itu, Sekretaris Prodi Arsitektur FAD Unika Soegijapranata, Gustav Anandhita menyatakan pihaknya selalu mendorong mahasiswa Arsitektur untuk mengikuti kompetisi.
Ia meyakini mahasiswa yang mengikuti kompetisi akan lebih mudah dalam menapakkan nama selepas menyandang gelar sarjana.
“Para arsitektur besar tak hanya memiliki keahlian secara teori dan jam terbang atau portofolio, namun juga menjadi perbincangan dan mudah dikenali karena mengikuti kompetisi,” tuturnya.
Untuk itu ia berharap agar mahasiswa bisa memanfaatkan kesempatan untuk bertarung dan menguji gagasan dalam kompetisi.
Pihaknya bahkan secara khusus menyiapkan tim untuk mendampingi dan mendorong mahasiswa mengikuti kompetisi.
“Tentu kami mendorong mahasiswa untuk berkompetisi dan menang, namun bila ternyata belum menang, lebih baik gagal karena mencoba tapi tidak pernah gagal karena tidak pernah mencoba,” ucapnya.
#https://jateng.tribunnews.com/2022/10/01/keren-mahasiswi-unika-raih-juara-3-sayembara-nasional-dan-juara-harapan-sayembara-di-jawa-timur