Tim P3M atau Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Unika Soegijapranata Semarang memberikan pembekalan KKN Pandemika 2021 secara daring kepada para mahasiswa peserta KKN. Tujuannya agar para mahasiswa mendapatkan masukan yang berguna bagi penyusunan rancangan kegiatan yang akan direalisasikan sesuai dengan kebutuhan daerah yang dituju, serta mahasiswa dapat mengefektifkan waktu dalam merealisasikan program kerja KKN mereka selama 21 hari, yang terhitung mulai akhir pekan lalu
Dalam kesempatan itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata Dr Yustina Trihoni Nalesti Dewi SH MHum menegaskan pentingnya peran mahasiswa untuk bersinergi dan memberikan dukungan kepada masyarakat sebagai mitra untuk memperkuat persaudaraan.
“Unika Soegijapranata selalu menjalin jejaring dan aliansi dengan para stake holder, hal tersebut karena Unika Soegijapranata tidak bisa bekerja sendirian. Maka KKN Adaptif Pandemika ini menjadi kesempatan yang membahagiakan bagi Unika untuk bermitra dan memperkuat persaudaraan dengan setiap pihak di Kota Semarang ini,” papar Dr Trihoni, di Semarang, Rabu (20/10)
Lebih lanjut Dr Trihoni menambahkan, bahwa melalui kegiatan KKN Adaptif Pandemika ini, Unika Soegijapranata juga tidak ingin menjadi menara gading atau tidak mengenal dunia sekitarnya. Justru sebaliknya, kegiatan ini menjadi momentum yang sangat baik untuk hadir di tengah masyarakat sekitar, yang diawali dengan pembekalan
Seluruh dosen DPL, satgas dan mahasiswa yang terlibat dalam Pandemika ini diharapkan dapat mengusung visi Unika yaitu Humanitate, dan pembekalan ini diharapkan semoga cukup memberi bekal agar mahasiswa memiliki ketajaman wawasan, pengetahuan dan keterampilan yang bisa digunakan mencapai hasil yang maksimal
Sementara itu, Ketua P3M Unika Rudi Elyadi SE MM menginformasikan ada 380 mahasiswa yang akan diterjunkan dalam KKN Adaptif Pandemika Unika. Mereka tersebar di 11 wilayah di Kota Semarang.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang, FX Bambang Suranggono SSos, melalui paparannya menyampaikan kebijakan pengembangan UMKM di Kota Semarang.
“Tentang pembinaan dan pemberdayaan UMKM di Kota Semarang telah diterbitkan SK Walikota no 518/1255 yaitu adanya pembentukan forum Gerakan Masyarakat Terintegrasi Koperasi dan Usaha Mikro (Gerai Kopi & Mi) di Kota Semarang,” ucap Fx Bambang
Melalui forum Gerai Kopi & Mi ini, kata dia, menjadi wadah untuk pembinaan, dimana untuk sebarannya forum ini ada di 177 kelurahan, 16 kecamatan bahkan di tingkat kota. Jadi praktis, pemberdayaan dan pengembangan pelaku usaha mikro terkoordinir dalam 177 kelurahan, 16 kecamatan dan kota. Bahkan masih ada tujuh komunitas strategis pemberdayaan ekonomi yang ada di kota Semarang.
Tujuh komunitas itu terdiri dari enam pemberdayaan jemaat, baik di jemaat Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khonghucu. Dan satu komunitas budaya yang didalamnya adalah para pelaku seni budaya serta mengakomodir kawan-kawan disabilitas.
►https://kuasakata.com/read/berita/40568-kkn-pandemika-2021-unika-jadi-ajang-memperkuat-persaudaraan