Dalam rangka mengemban amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi, Unika Soegijapranata, di tengah pandemi covid-19 tetap berinovasi untuk dapat terus merealisasikan tugas amanah tersebut melalui KKN Adaptif Pandemika 2021.
Melalui pembekalan selama dua hari yang diawali pada hari Kamis (14/10), Tim P3M atau Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat yang dipimpin oleh Rudy Elyadi, telah memberikan pembekalan secara daring kepada para mahasiswa untuk mendapatkan masukan yang berguna bagi penyusunan rancangan kegiatan yang akan direalisasikan sesuai dengan kebutuhan daerah yang dituju, serta mahasiswa dapat mengefektifkan waktu dalam merealisasikan program kerja KKN mereka selama 21 hari.
Acara pembekalan tersebut dibuka oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata, Yustina Trihoni Nalesti Dewi, yang menegaskan pentingnya peran mahasiswa untuk bersinergi dan memberikan dukungan kepada masyarakat sebagai mitra untuk meperkuat persaudaraan.
“Unika Soegijapranata selalu menjalin jejaring dan aliansi dengan para stake holder, hal tersebut karena Unika Soegijapranata tidak bisa bekerja sendirian. Maka KKN Adaptif Pandemika ini menjadi kesempatan yang membahagiakan bagi Unika untuk bermitra dan memperkuat persaudaraan dengan setiap pihak di Kota Semarang ini,” papar Trihoni yang baru saja dilantik memimpin LPPM Unika.
Lebih lanjut, Trihoni menambahkan bahwa melalui kegiatan KKN Adaptif Pandemika ini, Unika Soegijapranata juga tidak ingin menjadi menara gading atau tidak mengenal dunia sekitarnya. Justru sebaliknya, kegiatan ini menjadi momentum yang sangat baik untuk hadir di tengah masyarakat sekitar, yang diawali dengan pembekalan selama dua hari ini.
Seluruh dosen DPL, satgas dan mahasiswa yang terlibat dalam Pandemika ini diharapkan dapat mengusung visi Unika yaitu Humanitate, dan pembekalan selama dua hari ini semoga cukup memberi bekal agar mahasiswa memiliki ketajaman wawasan, pengetahuan dan keterampilan yang bisa digunakan mencapai hasil yang maksimal, ujarnya.
Sedangkan Ketua P3M Unika Rudi Elyadi juga menginformasikan sebanyak 380 mahasiswa yang akan diterjunkan dalam KKN Adaptif Pandemika Unika, yang tersebar di 11 wilayah di Kota Semarang.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang, Fx Bambang Suranggono, melalui paparannya menyampaikan kebijakan pengembangan UMKM di Kota Semarang.
“Tentang pembinaan dan pemberdayaan UMKM di Kota Semarang telah diterbitkan SK Walikota no 518/1255 yaitu adanya pembentukan forum Gerakan Masyarakat Terintegrasi Koperasi dan Usaha Mikro (Gerai Kopi & Mi) di Kota Semarang,” ucap Fx Bambang Suranggono mengawali paparannya.
Forum Gerai Kopi & Mi ini menjadi wadah untuk pembinaan, di mana untuk sebarannya, forum ini telah ada di 177 kelurahan, 16 kecamatan bahkan di tingkat kota.
Jadi praktis, pemberdayaan dan pengembangan pelaku usaha mikro terkoordinir dalam 177 kelurahan, 16 kecamatan dan kota, Bahkan masih ada tujuh komunitas strategis pemberdayaan ekonomi yang ada di kota Semarang.
Tujuh komunitas itu terdiri dari enam pemberdayaan jemaat, baik di jemaat Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khonghucu. Dan satu komunitas budaya yang di dalamnya adalah para pelaku seni budaya serta mengakomodir kawan-kawan disabilitas.
Program Gerai Kopi & Mi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang 2021-2026 ini meliputi forum gerai Kopimi Semarang (FGKS), aplikasi E-Gerai Kopimi, Gulo Asem (Gerai Usaha Mikro Lokal Online Asli Semarang), Gerai Logistic Semarang, Belanja Bareng Gerai Kopimi, dan SDM (Smartcity Digital Management), pungkasnya.
► https://mediaini.com/info-terkini/2021/10/17/61963/kkn-pandemika-unika-berikan-pembinaan-dan-pemberdayaan-bagi-pelaku-umkm-di-semarang-melalui-forum-gerai-kopi-mi/