Pameran Lukisan bertajuk "Perdamaian Palestina, Kerukunan Kita" yang akan dilaksanakan di Pastoran Johannes Maria Unika Soegijapranata, terus mendapatkan dukungan. Kali ini dukungan datang Komunitas arsiSKETur Semarang.
Mereka yang terdiri dari Juddy Prasinto, Sugiarto, Bagas dan nDaru menjumpai Romo Aloys Budi Purnomo Pr, penanggungjawab acara itu, di ruang Reksa Pastoral Kampus Unika Soegijapranata Semarang, Selasa (27/2/2018), untuk memberikan dukungan atas rencana Pameran Lukisan yang akan dilaksanakan pada tanggal 21-25 Maret 2018 mendatang.
Menurut mereka, sedikitnya 50 sketser dari Komunitas arsiSKETur Semarang akan turut menyemarakkan dalam acara tersebut. Mereka akan secara live membuat Sketsa sesuai tema yang diserukan. Hari yang dipilih adalah Sabtu, 24/3/2018, dari pagi hingga usai.
Atas nama Panitia, Romo Budi sendiri menyambut baik partisipasi tersebut. "Pasti akan lebih semarak dan kompak dalam menyuarakan perdamaian bagi Palestina dan kerukunan kita, yang selama ini sudah disuarakan banyak pihak," jelas Romo Budi.
"Bedanya, seruan damai kali ini dilaksanakan dalam model seni, budaya dan pameran lukisan. Harapannya semoga semakin menggemakan perdamaian dunia, khususnya bagi rakyat dan bangsa Palestina serta kerukunan di antara kita," pungkasnya.
Pameran Lukisan demi Perdamaian Palestina dan Kerukunan Kita
Guna merawat perdamaian dan kerukunan, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (Kom-HAK KAS) yang juga Pastor Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata, Romo Aloys Budi Purnomo Pr bersama para seniman dari Sanggar Gedongsongo beserta aktivis perdamaian dan kerukunan menggelar pameran “Pameran Lukisan demi Perdamaian Palestina dan Kerukunan Kita” pada tanggal 21-25 Maret 2018.
“Pameran lukisan akan dipadukan dengan pentas seni serta teater yang dibingkai dalam semangat membangun peradaban kasih bagi masyarakat yang sejahtera, bermartabat dan beriman, apa pun agamanya. Melalui pameran itu, kita juga mengekspresikan seni dan budaya dalam bentuk pentas seni, teatrikal,” kata Romo Aloys Budi usai rapat persiapan pameran, Selasa.
Hadir dalam rapat di Pastoran Unika Soegijapranata Semarang yang dipimpin oleh Romo Budi itu, Soetikno MA (ketua panitia), Lukas Awi Tristanto, Agung, Sindajanty, Wijaya (Tim Kom HAK KAS), Anda (FHK Unika Soegijapranata), Devi, Kurnia, Bagas (Mahasiswa Unika), Renggo, Totok, Ireng, Haris (seniman lukis dan tim Sanggar Gedongsongo Ungaran), dan Indra (properti).
Romo Budi dalam keterangannya Rabu (21/2) menjelaskan bahwa gagasan untuk pameran lukisan ini disampaikan oleh seorang pelukis bernama G Djoko Susilo yang juga berkomitmen untuk membantu pelaksanaannya. Romo Budi dan para seniman dari Sanggar Gedongsongo menyambut baik gagasan tersebut dalam kerja sama dengan berbagai pihak, terutama para seniman lukis.
Hingga saat ini, sudah terdaftar puluhan pelukis dari Semarang (Kota dan Kabupaten), Ambarawa, Salatiga, Boyolali, Solo, Jakarta, Yogya, Karanganyar, Magelang dan Surabaya. Ditargetkan pameran ini akan melibatkan 100 pelukis, atau sekurang-kurangnya menampilkan 100 lukisan. Bila jumlah pelukis yang terlibat 100 orang, maka, satu pelukis menampilkan satu lukisan sesuai dengan tema. Bila pesertanya kurang dari 100, sejumlah pelukis sudah siap untuk menggenapi menjadi 100 lukisan.
"Pameran akan dibuka pada hari Rabu (21/3/2018) dengan prosesi beberapa lukisan dari Pastoran menuju Jl. Pawiyatan Luhur IV/1 Bendan Dhuwur, lalu melintasi jalan utama Kampus Unika Soegijapranata dan kembali ke Pastoran. Acara prosesi akan ditandai dengan happening art, sesuai tema. Lalu diadakan pula pentas kesenian rakyat "Soreng" dan tarian Sufi."
Panitia merencanakan, pembukaan akan dilakukan oleh Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono bersinergi dengan Ketua DPRD Jateng, Rukma Setiabudi yang menjadi pelindung untuk pameran ini.
Menurut Romo Budi, akan ada hal-hal yang unik dalam pameran. Misalnya, selama hari-hari pameran yang dibuka dari pukul 10.00 – 16.30 WIB akan ditampilkan pula kesenian lain, baik berupa tarian maupun teater. Antara lain, akan ditampilkan tarian Nadrak – yang nyaris punah, penampilan musik Etnik, dan Teater TAHU dari Fakultas Hukum dan Komunikasi Unika Soegijapranata. Pada hari penutupan (Minggu, 25/3) akan diselenggarakan pula lomba mewarnai lukisan dan melukis bagi anak-anak.
Tentang hal ini Soetikno MA sebagai Ketua Panitia mengatakan, "Melalui peristiwa ini, kita ingin menanamkan nilai-nilai kerukunan dan cinta damai dalam diri anak-anak sejak dini. Lukisan menjadi media edukasi yang nyata.