Kini teknologi informasi dan komunikasi menjadi faktor kunci dalam keberhasilan administrasi akademik. Sebagaimana yang dilakukan Universitas Katholik (Unika) Soegijapranata Semarang. Berikut bincang-bincang wartawan Jawa Pos Radar Semarang Alvi Nur Janah dengan Rektor Universitas Soegijapranata Prof Dr Frederik Ridwan Sanjaya MSIEC.
Sejauh mana pendidikan modern yang telah diterapkan Unika Soegijapranata Semarang?
Pengenalan teknologi informasi modern di Unika mulai digaungkan pada 2017. Namanya Unika Connect. Artinya menghubungkan. Universitas memanfaatkan teknologi untuk membantu masyarakat. Khususnya untuk hal-hal yang baik sesuai tagline Unika “Talenta Propatria at Humanicate” yang artinya talenta untuk tanah air dan kemanusiaan. Karena esensi pendidikan adalah apa yang bisa diberikan kepada msyarakat.
Selain Unika Connet, adakah program lain?
Programnya pasti tidak jauh-jauh dari teknologi, karena background teknologi lebih dikuasai. Di Unika, teknologi dipakai untuk kontrol penjaminan mutu, untuk presisi yang lebih akurat. Ada aplikasi Dimas, yaitu dashboard informasi mahasiswa. Di dalamnya ada informasi tentang hasil prestasi mahasiswa, evaluasi tiap semester, nilai semester, kritik dan saran, mata kuliah yang diulang dan alarm mengenai waktu kelulusan agar tepat waktu. Informasi soal batas minimal kehadiran sebesar 75 persen sesuai standar minimal. Database itu didukung oleh keamanan lokasi dan akurasi yang akurat.
Nilai tambah apa yang diperoleh mahasiswa, jika memanfaatkan aplikasi Dimas?
Setiap tahun datanya harus baik. Di Unika, teknologi untuk penjaminan mutu, karena zamannya sudah begitu. Not just beyond technology tidak sekadar teknologi, tetapi memiliki esensi. Aktivitas mahasiswa tiap semester akan dicatat dan divalidasi oleh dosen, sehingga mengetahui betul kondisi mahasiswanya. Bahkan, dosen bisa merekomendasikan mahasiswanya untuk memilih pekerjaan sesuai potensi dan passion-nya.
Rekomendasi pekerjaan seperti apa?
Di bawah payung teknologi pangan atau kuliner, kami ada program menarik bagi mahasiswa. Kampus memiliki nutrisi dan teknologi kuliner. Mahasiswa diberi pelatihan dan materi untuk menjawab kebutuhan saat ini. Selain itu, ada juga game teknologi yang sudah ada sejak 2012. Di sini bukan berarti mendidik orang untuk bermain game, tapi kami arahkan untuk menjadi enterpreneur. Produksi kopi yang dijembatani dengan teknologi dan unitnya sendiri, membuat mahasiswa bisa eksis dan enjoy. Game untuk bisnis, yang kami kenalkan adalah digital performing art atau bahasa kerennya Youtuber. Kami arahkan kesitu, agar bisa menghadapi masa depan dan bertahan di masa depan.