Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Periode 2017-2018 Unika Soegijapranata Semarang, Beva Anggun Lorita ikut bangga saat mendengar informasi apabila pada akhir pekan lalu kampusnya memperoleh penghargaan terbaik ketiga kategori institusi kemahasiswaan.
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Belmawa Kemenristekdikti) RI pada Jumat (14/12/2018) lalu menggelar Anugerah Kemahasiswaan II Tahun 2018 bertajuk Kemahasiswaan Era Revolusi Industri 4.0 di Jakarta.
Sebagai perwakilan dari Unika Soegijapranata, penghargaan tersebut diterima Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr Victoria Kristina Ananingsih.
Kampus tersebut menjadi Terbaik III Perguruan Tinggi Non Vokasi Institusi Kemahasiswaan. Adapun sebagai terbaik pertama adalah Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan kedua Universitas Surabaya.
"Tidak sia-sia, kerja keras selama sekitar sebulan membuahkan hasil. Jadi bangga juga karena kami para pengurus organisasi kemahasiswaan di kampus ini dilibatkan secara aktif dalam mempersiapkannya. Sinergi bersama para pimpinan jadi pengalaman berharga bagi kami," kata Lorita.
Ditemui Tribunjateng.com, Selasa (18/12/2018) di Unika Soegijapranata Jalan Pawiyatan Luhur IV Nomor 1 Bendan Dhuwur Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Lorita pun menyampaikan beberapa pengalaman saat mempersiapkan segala kebutuhan sesuai item yang tercantum atau yang diminta pihak Kemenristekdikti RI.
"Dalam waktu sekitar sebulan, kami saling berbagi tugas. Kami para pengurus mengumpulkan seluruh dokumentasi kegiatan termasuk program kegiatan organisasi kemahasiswaan yang ada di sini. Lalu bersama pimpinan serta pejabat struktur universitas bersama-sama mengupload –kirim– file ke link resmi kementerian," ucapnya.
Dan, lanjut mahasiswi semester 7 Psikologi Unika Soegijapranata Semarang itu, raihan prestasi yang diraih belum lama ini baginya adalah anugerah serta bonus menjelang tutup tahun.
Termasuk juga suatu kebanggaan karena ada torehan prestasi luar biasa di akhir masa kepemimpinannya dalam BEM Unika Soegijapranata Semarang.
"Ini jadi pengalaman berharga bagi kami. Harapannya ini juga bisa jadi motivasi untuk kepengurusan seluruh lembaga kemahasiswaan yang baru atau belum lama ini juga sudah dilantik oleh pihak universitas. Setidaknya ya bisa dipertahankan. Syukur-syukur kelak naik tingkat menjadi terbaik pertama ataupun kedua," tutur mahasiswi asal Ketapang Kalimantan Barat itu.
Terpisah, Wakil Rektor III Unika Soegijapranata Dr V Kristina Ananingsih menerangkan, itu adalah anugerah penghargaan yang dilaksanakan pemerintah secara rutin di tiap tahun.
Dari beragam upaya revitalisasi institusi kemahasiswaan yang selama setahun terakhir ini dilakukan, pun dinilainya tak sia-sia.
"Pada dua tahun terakhir ini di Kemenristekdikti ada program Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa). Ada banyak item di dalamnya dan kami harus menyampaikan data yang dibutuhkan. Seoptimal mungkin harus lengkap dan terperinci," tutur Tina — sapaan keseharian Dr V Kristina Ananingsih–.
Berdasarkan informasi dari pihak kementerian, dari seluruh perguruan tinggi non vokasi di Indonesia yang mengumpulkan dokumen Simkatmawa Kemenristekdikti RI itu, Unika Soegijapranata dinyatakan unggul dan cukup lengkap dalam pemenuhan 10 item penilaian.
"Yang dinilai itu seperti Kelembagaan Bidang Kemahasiswaan, Regulasi Pembinaan Mahasiswa, Alokasi Dana Kemahasiswaan, Beasiswa, Asuransi Kesehatan, Konseling, Sarana-Prasarana Kegiatan Kemahasiswaan, Pembinaan Mental Kebangsaan, Pembinaan Kewirausahaan, hingga Pembinaan Pusat Karir serta Trace Study," tuturnya.
Tetapi, tandas Tina, yang dinilai dan diapresiasi Dirjen Belmawa Kemenristekdikti RI Ismunandar adalah pada strategi serta cara konkret pihak kampus dalam pembinaan mental kebangsaan.
Hal itu menjadi bagian isu yang sedang digenjarkan di era disruptif seperti saat ini.
Pada item itu ada sekitar 6 hal yang dinilai atau dilihat.
"Mulai bagaimana cara menggelar program pelatihan kepemimpinan, bela negara, etika, norma, dan soft skills, hingga terkait pendidikan anti narkoba, anti radikalisme, maupun anti korupsi. Prinsipnya, semua keberhasilan itu adalah hasil dari keterlibatan seluruh pihak yang senantiasa sinergi bersama-sama. Senantiasa pula akan kami review dan evaluasi bersama," tukasnya.