Mahasiswa Universitas Soegijapranata (Unika), Devina Gunadi berhasil menjadi lulusan terbaik dengan double degree di jurusan akuntansi dan sistem informasi.
Tidak hanya berhasil meraih nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang tinggi, Devina juga berhasil menciptakan beberapa karya yang dipublikasi di tingkat nasional maupun internasional.
Salah satu karya Devina yang menarik yaitu dalam publikasi “Aspek Teknis Pengelolaan Asisten Virtual untuk Wayang Orang Ngesti Pandawa” tingkat Nasional pada 4 tahun lalu, tepatnya tahun 2018.
Uniknya, inovasi karya Devina itu sudah ada jauh sebelum pandemi Covid-19 dan belum banyak digandrungi sejumlah perusahaan di Indonesia.
Bukan tanpa alasan Devina menciptakan inovasi karya tersebut. Gadis kelahiran Semarang itu mengaku, asisten virtual untuk menonton Wayang Orang Ngesti Pandawa diciptakan untuk mempermudah masyarakat dalam meraih informasi.
“Saya melihat ke depannya. Apalagi anak muda yang maunya fleksibel, efisien, dan pegangannya handphone. Jadi, saya pikir, kalau bisa memudahkan, kenapa tidak,” tutur Devina, kepada Kompas.com, pada Jumat (1/7/2022).
Sebab, tidak semua masyarakat Kota Semarang mengetahui adanya penampilan Wayang Orang Ngesti Pandawa setiap pekannya di Gedung Ki Narto Sabdho yang berada di kawasan Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Semarang.
Selain itu, Devina menyebut, tradisi kebudayaan Wayang Orang Ngesti Pandawa ini perlu dilestarikan dan lebih dikenalkan kepada khalayak luas. Sehingga, Devina berinisiatif untuk menyusun asisten virtual tersebut.
“Jadi, masyarakat bisa mengakses informasi dan mendapatkan jadwal pertunjukan dari rumah,” ujar Devina.
Proses pembuatan asisten virtual Ngesti Pandawa karya Devina ini memakan waktu yang cukup lama.
Dirinya membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk menyusun konsep hingga publikasi. Tentu, Devina tak lepas dari kesulitan dan hambatan saat menyusun program digital yang satu ini.
“Dulu 2018 saya masih terbilang mahasiswa baru, jadi belum tahu banyak bahasa pemrograman. Untungnya saat publikasinya dibantu oleh salah satu dosen. Tapi, lebih trouble-nya saat proses pembuatan,” ucap dia.
Wisudawan double degree itu mengaku, ke depannya, dirinya akan terus mengembangkan kemampuannya dalam bidang sistem informasi untuk menciptakan inovasi yang bisa berdampak untuk masyarakat.
“Kebetulan di company tempat saya bekerja belum bisa mengeluarkan laporan data otomatis tiap minggunya. Jadi saya mencoba mengulik dan mengejar itu,” pungkas dia.